PT Darma Henwa Tbk terus memacu kinerja operasionalnya. Perusahaan tambang berkode emiten DEWA tersebut telah memproduksi 11,44 juta ton batubara hingga bulan September 2019 atau meningkat 21,96% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Corporate Secretary & Chief Corporate Service Officer DEWA Mukson Arif Rosyidi mengatakan, realisasi produksi batubara DEWA di bulan lalu sudah mencapai 67% dari target produksi yang ditetapkan perusahaan di tahun ini sebanyak 17 juta ton. Ia optimis target produksi batubara DEWA di tahun ini dapat tercapai. Sejumlah strategi diterapkan oleh DEWA untuk meningkatkan produksi batubara. Misalnya, meningkatkan kapasitas produksi melalui perbaikan dan perawatan peralatan produksi. Perusahaan juga meningkatkan produktivitas alat tambang seperti digger dan hauler. Selain itu, efisiensi pemakaian bahan bakar juga dilakukan agar beban pengeluaran tetap terjaga di tengah produksi yang terus digenjot. “Kami juga mengurangi jam waktu kerja operasional yang tidak produktif,” ujar Mukson, kemarin (17/10). Terkait perbaikan alat, DEWA telah mendapat bantuan pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai US$ 115,86 juta. Pinjaman ini terdiri dari kredit modal kerja berputar sebesar US$ 17 juta dan kredit transaksi khusus sebesar US$ 98,86 juta. “Kredit transaksi khusus tersebut digunakan seluruhnya untuk memperbaiki dan merekondisi alat berat di proyek batubara Bengalon dan Asam-asam,” ungkap Mukson. Pihak DEWA sejauh ini tidak ambil pusing terkait tekanan yang kerap dialami harga batubara. Mukson bilang, berdasarkan analisis tren jangka pendek, harga batubara global sebenarnya dalam fase konsolidasi di kisaran US$ 72–US$ 76 per ton. Dari situ, DEWA tidak melakukan perubahan target produksi batubara hingga akhir tahun nanti. Lagi pula, sampai saat ini belum ada indikasi dari pihak pelanggan bahwa target produksi batubara perusahaan akan turun. Lantas, saat ini manajemen DEWA beserta pelanggannya masih terus membahas target produksi batubara untuk tahun depan. “Kami optimis target produksi akan lebih baik,” terang Mukson.
Sumber: https://industri.kontan.co.id |
23Oct.
Categories:
Berita