1) MENGAWAL STATISTIK KECELAKAAN – MENETAPKAN STATISTIK KECELAKAAN PERUSAHAAN
Adalah Departemen K3 yang bertanggung jawab melakukan penetapan klasifikasi cedera dengan hati-hati mengikuti setiap aturan dan acuan yang berlaku, sehingga tidak yang salah klasifikasi cedera. Hasil analisa statistik dipakai sebesar-besarnya untuk membuat prediksi-prediksi ke depan serta sebagai dasar merancang program baru atau menghentikan program lama.
2) DESIGNER – PERAN ARSITEK PROGRAM K3
Adalah Departemen K3 yang bertanggung jawab membuat, mereviu, mengupdate, menghentikan, mengganti program pencegahan kecelakaan perusahaan. Departemen K3 yang melakukan tugas merancang peran dan tanggung jawab K3 di suatu perusahaan, baik peran dan tanggung jawab K3 struktural, fungsional, maupun departemen terkait.
What?
- Standar apa yang harusnya ada tapi belum ada?
- Program apa yang sudah ada tetapi perlu
disempurnakan atau diupdate?
- Program apa yang sudah ada tetapi belum
berjalan penuh?
- Program apa yang sudah jenuh dan harus diupdate?
- Komite apa yang harusnya ada tapi belum ada?
- What’s new? Perundangan atau teknologi?
|
Who?
- Siapa saja yang terpapar risiko tinggi?
- Siapa terpapar risiko kritis apa?
- Siapa perlu pelatihan K3 apa?
- Siapa diberi peran K3 apa?
- Siapa duduk di komite apa?
- Siapa yang membuat draft standar?
- Siapa yang memberi approval standard?
|
How?
- Bagaimana membuat SOP?
- Bagaimana melakukan inspeksi?
- Bagaimana melaksanakan meeting?
- Bagaimana komite bekerja?
- Bagaimana investigasi insiden?
- Bagaimana merespon kecelakaan?
- Bagaimana evakuasi gedung?
- Bagaimana melakukan IBPR?
|
When?
- Kapan meeting?
- Kapan inspeksi?
- Kapan IBPR dilakukan?
- Kapan standar tertentu dibutuhkan?
- Kapan diaudit?
- Kapan dilakukan emergency drill?
- Kapan dilakukan refresher training?
- Kapan memperpanjang KIM?
- Kapan memperpanjang permit?
|
3) DEVELOPER – PERAN MENGEMBANGKAN KOMPETENSI K3 SDM
Adalah Departemen K3 yang bertanggung jawab merancang program pengembangan kompetensi K3 seluruh SDM di perusahaan termasuk mitra kontraktornya. Semua posisi struktural dari top management, middle management, pengawas lini depan, dan pekerja mereka perlu dikembangkan agar bisa menjalankan peran K3 struktural yang digariskan di job descriptionnya masing-masing. Semua pekerja yang terpapar suatu risiko kritis wajib mendapatkan pelatihan pengendalian risiko kritis tersebut termasuk refreshernya. Semua orang yang memegang posisi fungsional harus diberi pelatihan yang sesuai agar bisa menjalankan perannya dengan baik. Departemen lain yang berperan melakukan sebagian pekerjaan keselamatan perlu mendapat pelatihan, minimal sosialisasi.
Departemen K3 yang berkewajiban membuat TNA (Training Need Analysis) dari semua pelatihan K3 di perusahaan untuk memastikan semua pelatihan minimal berbasis risiko, berbasis legal, berbasis jabatan, berbasis program perusahaan.
Kalau arsitek pengembangan pelatihan K3 di perusahaan ini adalah departemen K3, penyelenggaraan pelatihannya bisa dilakukan oleh departemen K3 sendiri ataupun dilakukan oleh departemen lain seperti HR.
Kembangkan: |
Melalui: |
- Posisi Struktural
- Posisi Fungsional
– KTT/WKTT/PJO
– Steering Committee
– Taskforce
– Fire warden
– Safety representative
– Volunteer Fire Rescue
– Spill Control
- Departemen Terkait
- Rekanan
- Anak Buah
- Karyawan baru/transfer
- Pengawas (POP, POM, POU)
- Karyawan terpapar risiko kritis
- Petugas ER
|
- Pelatihan
- Pendampingan
- Coaching
- Mentoring
- Counseling
- Memberi info/update
- Publikasi
- Tindakan disiplin
|
4) EVALUATOR – MELAKUKAN EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM K3
- Monitor
- Inspeksi
- Observasi
- Audit
- Review
5) KOORDINATOR – MENGKOORDINIR IMPLEMENTASI PROGRAM K3
Sepanjang tahun sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember, aktivitas pelaksanaan program K3 di suatu perusahaan itu banyak sekali macamnya, keterlibatan manajemen, pengawas dan pekerja lintas departemen juga sangat tinggi. Bahkan ada yang harus melibatkan kantor pusat perusahaan, masyarakat sekitar, aparat pemerintah, serta pihak external. Ini semua perlu dikoordinir dengan terencana dan persiapan yang baik agar berjalan harmonis dan mencapai hasil maksimal.
Contoh kegiatan K3:
Bulanan |
: |
- Steering Committee Meeting
- Investigation Reporting Meeting
- Senior Staff Safety Meeting
- Coordination Meeting dengan Corporate
|
Kuartalan |
: |
- WKTT meeting dengan KTT
- CMT Drill
- Organisasi Proteksi Radiasi
|
Semesteran |
: |
|
Tahunan |
: |
- Internal Audit
- Corporate Audit
- System Audit
- Internal Fire Rescue Competition
- IFRC
|