FB PT SMELTING

Pelatihan dan Sertifikasi
Petugas Penanggulangan Kebakaran
Kelas D

PT SMELTING

Gresik, 21-28 Juli 2016 

[slideshow_deploy id=’5234′]

Safety Leadership PT TIA

Seminar
“Peran Safety Leadership Dalam Membangun Budaya K3”
untuk Pengawas, Manajemen dan Personil K3

PT TUNAS INTI ABADI

Sebamban – Kalimantan Selatan, 1-2 Pebruari 2016

[slideshow_deploy id=’4463′]

SL PT TRUST

Pelatihan Safety Leadership untuk Manajemen dan Personil K3

PT TAMBANG RAYA USAHA TAMA

Bontang, 25 -27 Jan 2015

[slideshow_deploy id=’4420′]

I.   Tujuan

    1. Untuk mempromosikan kesadaran mengenai Manajemen Housekeeping di tempat kerja.
    2. Untuk mengetahui tentang Sistem Manajemen 5S.
    3. Untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen 5S yang dapat diukur kinerjanya.
    4. Agar dapat mengintegrasikan Sistem Manajemen 5S kedalam Sistem Manajemen Lainnya.

II.  Silabus Training

1. Pendahuluan 5S

      • Filosofi 5S
      • Keuntungan 5S
      • Korelasi dengan Sistem Manajemen Lainnya.

2. Kesadaran dan Pemahaman mengenai Persyaratan 5S berdasarkan Standar Fisik Umum:

a. Sorting (Pemilihan) – “Ringkas”

          • Memilah barang berdasarkan kriteria  yang dibutuhkan atau yang tidak dibutuhkan baik itu hardware maupun software.
          • Menunjuk orang yang bertanggung jawab dalam area tsb.
          • Membereskan  segala sesuatu yang tidak diperlukan.
          • Membersihkan dan mengidentifikasi sumber-sumber kebocoran.
          • Tanggung Jawab Housekeeping didokumentasikan.
          • Menetapkan metode standar kebersihan umun dan standar  lain dari satu sisi ke sisi lainnya.

b. Merapihkan – “Rapih”

          • Mengelompokan berdasarkan penggunaannya.
          • Menetapkan lokasi untuk setiap barang berdasarkan frekuensi penggunaannya.
          • Merancang lokasi untuk peralatan, perlengkapan, tempat umun dan Safety Zone.
          • Dipasang Label pada lokasi-lokasi tertentu (Lokasi yang membutuhkan label).
          • Terdapat layout dokumen mengenai workplace, peralatan dan perlengkapan.
          • Menyimpan peralatan di tempat-tempat yang mudah diambil saat akan mempergunakannya kembali.
          • Menggunakan penataan dan pelabelan untuk wilayah serupa. 

c. Sistematika pembersihan –“Resik”

          • Mengidentifikasi setiap barang untuk memeriksa peralatan yang memadai dalam proses kinerjanya.
          • Menentukan rentang kinerja untuk peralatan utama dan proses.
          • Menfidentifikasi indikator dan kontrol untuk setiap area yang akan diperiksa.
          • Membuat kode warna yang sesuai dengan indikantor dan kontrol.
          • Peralatan-peralatan dan perlengkapan utama dibersihkan setiap hari.
          • Menetapkan standar yang jelas untuk setiap barang yang akan diperiksa dan diinpeksi harian.
          • Mengidentifikasi tindakan yang diambil pada saat ada kondisi tidak normal.
          • Menetapkan prosedur pembersihan yang sistematis disetiap area.

d.  Standarisasi –“Rawat”

          • Review dokumentasi 5S untuk barang-barang yang dibutuhkan, layout tempat kerja, pemeriksaan Harian, dan kinerja yang dapat diterima dengan area kerja lain.
          • Review motode dan standar baru yang berkaitan dengan seluruh karyawan dan membuat perubahan untuk mendukung implementasi metode tersebut.
          • Memberikan training kepada seluruh karyawan tentang bagaimana melakukan metode baru tersebut.
          • Mengidentifikasi area kerja yang sama dan menentukan metode  dan standar yang diikuti.

e.  Mempertahankan –“ Rajin”

          • Foto area kerja untuk menunjukkan adanya perbaikkan.
          • Mengevaluasi Tingkatan dan Pencapaian 5S.
          • Mempromosikan Prestasi 5S dengan Foto, interaksi ataupun perayaan.
          • Membuat Jadwal untuk melakukan pemeriksaan rutin pada peralatan, proses dan  standar.
          • Membuat rekaman untuk masalah yang teridentifikasi pada saat pelaksanaan pemeriksaan harian.
          • Memprioritaskan masalah dalam penyelesainnya.
          • Menentukan frekuensi dan waktu untuk melakukan pemeriksaan rutin dan Audit 5S.
          • Review secara berkala hasil temuan, perbaikan dan penyelesaian dari temuan tsb.
          • Melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil temuan sampai pada akarnya agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

III.   Metode

      1. Diskusi dalam Kelas
      2. Workshop
      3. Audit ke Kantor

IV.   Peserta

Pelatihan ini ditujukan untuk seluruh tingkatan Manajemen, Praktisi Keselamatan, Personil K3 dan seluruh pihak yang berkepentingan.

*Untuk Efektifitas Pelatihan, jumlah peserta maksimal 25 orang.

V.   Waktu

Pelatihan akan diselenggarakan dalam waktu 2 hari (7 Jam/hari).

*1 Hari  di dalam Kelas dan 1 hari bench mark ke PT. XXXX.

 Materi Tambahan Training 5S 

VI.   Bagaimana Melakukan Audit 5S?

      1. Pemeriksaan secara sistematik dan independen untuk menentukan aktivitas dan hasil yang berkaitan dengan susunan rencana dan implementasi yang efektif untuk mencapai standar 5S.
      2. Mengukur keefektivan implementasi 5S.
      3. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Sistem Manajemen 5S di Perusahaan.
      4. Kelayakan 5S.
      5. Menentukan tindakan perbaikan sistem 5S.
      6. Dalam Audit Internal, terdapat 3 pihak yang terlibat dalam proses audit tersebut.

a. Organisasi Audit

            • Audite
            • Auditor
            • Klien

b. Aktivitas Audit

            • Rencana Audit
              Jadwal, tempat, ruang lingkup dan tim audit.
            • Persiapan Audit
              Konfirmasi jadwal, ceklis, referensi standar, Koordinasi tim dan flow prosesnya.
            • Pelaksanaan Audit
              Koordinasi Tim, Konfirmasi Ulang Jadwal, Pembukaan, Review SOP, Rating IK, analisis data, observasi lapangan dan penutupan.
            • Pelaporan
              Penulisan CAR, Penulisan Rekomendasi, Follow up dan Pelaporan.

VII.  Persyaratan Sistem Dokumentasi

      1. Dokumen dapat ditemukan (tersedia).
      2. Dokumen direview secara berkala, direvisi jika perlu, memadai dan disetujui oleh petugas yang berwenang
      3. Dokumen relevan yang baru, tersedia di seluruh lokasi operasi dan berfungsi secara efektif.
      4. Dokemen kadaluarsa segera dihapus dari penerbitan dan penggunaan dokumen kadaluarsa disimpan untuk kepentingan legal dan dipelihara dan diberi identitas yang sesuai.