BAHAYA DEBU DI TEMPAT KERJA

www.indoshe.com

Sebutkan bahaya kesehatan yang ditimbulkan debu di tempat kerja.

  1. ………………………………………………………………………….……………………….
  2. ……………………………………….………………………………………………………….
  3. …………………………………………………………………………………….…………….

(Ini form kosong. Safety talk dimulai dg interaktif menggali dari peserta dulu. Brainstorming.)

Debu di Tempat Kerja

Debu merupakan salah satu bahaya yang kerap ada di tempat kerja seperti lokasi konstruksi atau pertambangan. Debu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan hingga bahaya fisik bagi pekerja yang terpapar. Penting untuk memahami masalah yang disebabkan oleh debu dan langkah apa yang harus diambil untuk mencegah atau mengurangi dampaknya.

Paparan debu dapat menyebabkan penyakit seperti kanker paru-paru, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan silikosis, bahkan penyakit ginjal. Selain itu, bahaya jangka pendek yang dapat ditimbulkan oleh debu, antara lain:

  • Cedera pada mata,
  • Visibilitas berkurang,
  • Alergi pada kulit,
  • Batuk dan bersin, dan
  • Mengalihkan perhatian dari tugas kerja yang menciptakan risiko cedera atau kerusakan properti.

 

Menghindari Penyakit dan Cedera Terkait Debu

Apa kontrol yang bisa dilakukan untuk mengendalikan debu? (biarkan peserta menjawab)

  • Hilangkan sumbernya; Kira-kira perubahan apa yang bisa dilakukan dalam pekerjaan Anda? Menggunakan cara Engineering control atau merubah proses kerja?  (diskusikan dengan peserta)
  • Gunakan sistem pengumpul atau vakum pada alat yang menghasilkan debu dan mengumpulkannya di titik pengoperasian.
  • Gunakan metode basah saat memotong atau memecahkan beton dan bahan serupa.
  • Menggunakan air untuk menekan produksi debu di jalan raya atau di area kerja.
  • Minta truk dan peralatan bergerak lainnya untuk mengurangi kecepatan jika melewati jalan berdebu.
  • Jauhi area dengan tingkat debu yang tinggi serta hindari melawan arah angin pada area tersebut.
  • Gunakan respirator atau masker yang tepat ketika kontrol teknis tidak cukup untuk melindungi Anda, sudah tepat kah masker yang Anda gunakan di tempat kerja? (diskusi dengan peserta).

Mengatasi Keterpaparan Debu

  • Jika mata terpapar debu atau kulit mengalami reaksi alergi, segera cuci bagain yang terpapar dengan air bersih yang mengalir.
  • Laporkan pada supervisor atau minta tolong orang sekitar untuk mendapat pertolongan pertama dari petugas P3K di lapangan.
  • Lakukan cek kesehatan terutama paru-paru secara berkala jika Anda rutin bekerja di area yang terpapar debu.

Peragaan

Pemahaman kembali tentang mengendalikan bahaya di tangga tempat kerja dan memberikan contoh tata cara naik dan turun tangga dengan baik dan benar.

Identifikasi pekerjaan di area kerja Anda yang berisiko terpapar debu secara langsung.

  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

BANGGA MENJADI KARYAWAN PROFESIONAL, YAITU:

  • Hanya MENGERJAKAN tugas yang ia telah diberi pelatihan.
  • Tidak melakukan pekerjaan yang BUKAN TUGASnya.
  • Tidak MENGOPERASIKAN kendaraan atau unit yang TIDAK memiliki SIMPER.
  • MENGENALI bahayanya dulu SEBELUM mulai mengerjakan sesuatu.
  • STOP dan BERTANYA bila belum tahu CARA MENGERJAKAN dengan benar.
  • MEMAKAI APD yang distandarkan untuk pekerjaan.
  • MENGIKUTI sepenuhnya prosedur atau JSA yang telah ditetapkan.
  • STOP pekerjaan dan LAPOR atasan, bila prosedur atau JSA yang ada tidak bisa diikuti.
  • Aktif TERLIBAT diskusi di dalam SAFETY MEETING.

DAFTAR HADIR

No

Nama

Id

Tanda Tangan

Penulis: Ni Luh Nyssa Divana

AREA TANGGA

www.indoshe.com

Sebutkan bahaya yang dapat terjadi di area tangga pada tempat kerja.

  1. …………………………………………………………….
  2. …………………………………………………………….
  3. …………………………………………………………….

(Ini form kosong. Safety talk dimulai dg interaktif menggali dari peserta dulu. Brainstorming.)

Workplace Stairways (Tangga di tempat kerja)

Tangga adalah fasilitas umum yang ada di sebagian besar tempat kerja. Karyawan sering menggunakan tangga, bahkan setiap hari sehingga tidak tampak seperti hal yang berisiko.

Semakin kita merasa aman dalam melakukan suatu aktivitas, semakin kita mengabaikan risikonya. Mayoritas insiden tangga di tempat kerja terjadi ketika seorang karyawan tidak memperhatikan pijakan atau, terburu-buru. Menaiki tangga berisiko untuk terjatuh dan dapat menyebabkan cedera serius (atau lebih buruk).  Bahaya yang menyebabkan risiko serius saat menaiki tangga, antara lain:

  • Pijakan tangga yang licin
  • Anak tanggga yang rusak
  • Pegangan tangan yang longgar
  • Adanya korosi pada pegangan tangga
  • Adanya lubang pada pijakan tangga
  • Adanya sampah, tumpahan minyak pada pijakan tangga
 
https://weeklysafety.com/blog/stairways

https://weeklysafety.com/blog/stairways

Menghindari Kecelakaan Terkait Tangga di Tempat Kerja

Apa kontrol yang bisa dilakukan untuk mengendalikan bahaya menaiki tangga? (biarkan peserta menjawab)

  • Selalu menggunakan pegangan tangga saat naik atau turun tangga.
  • Berhati-hati dengan kondisi lingkungan seperti air hujan atau cairan lain yang tergenang di anak tangga.
  • Pastikan tangga selalu terjaga kebersihannya dan bebas dari sampah, kotoran, dan segala sesuatu yang dapat menyebabkan anak tangga menjadi licin.
  • Jangan jadikan tangga sebagai tempat penyimpanan barang sementara.
  • Hanya mengambil satu langkah pada satu waktu ketika naik atau turun tangga.
  • Pastikan ada pencahayaan yang memadai di tangga.
  • Pastikan anak dalam kondisi baik dan pegangan tangga kuat dan tidak korosi.
  • Jangan berlari ketika naik atau turun tangga.
  • Jangan memainkan ponsel, membaca koran, atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengganggu konsentrasi saat naik atau turun tangga.
  • Jangan membawa beban dengan kedua tangan saat naik atau turun tangga.
  • Pastikan tali sepatu terikat dengan baik sebelum menggunakan tangga.
  • Tidak terburu-buru dan selalu memperhatikan pijakan ketika naik atau turun tangga.

 

 

Peragaan

Pemahaman kembali tentang mengendalikan bahaya di tangga tempat kerja dan memberikan contoh tata cara naik dan turun tangga dengan baik dan benar.

 

Identifikasi area kerja yang terdapat tangga dan berisiko terjadi kecelakaan.

  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………
  • ………………………………………………………………………………………………………………………………………


BANGGA MENJADI KARYAWAN PROFESIONAL, YAITU:

  • Hanya MENGERJAKAN tugas yang ia telah diberi pelatihan.
  • Tidak melakukan pekerjaan yang BUKAN TUGASnya.
  • Tidak MENGOPERASIKAN kendaraan atau unit yang TIDAK memiliki SIMPER.
  • MENGENALI bahayanya dulu SEBELUM mulai mengerjakan sesuatu.
  • STOP dan BERTANYA bila belum tahu CARA MENGERJAKAN dengan benar.
  • MEMAKAI APD yang distandarkan untuk pekerjaan.
  • MENGIKUTI sepenuhnya prosedur atau JSA yang telah ditetapkan.
  • STOP pekerjaan dan LAPOR atasan, bila prosedur atau JSA yang ada tidak bisa diikuti.
  • Aktif TERLIBAT diskusi di dalam SAFETY MEETING.

DAFTAR HADIR

No

Nama

Id

Tanda Tangan

Penulis: Ni Luh Nyssa Divana

KESELAMATAN BEKERJA DI TANGGA

KESELAMATAN BEKERJA DI TANGGAApa yang harus diwaspadai?

  1. Terjatuh yang berakibat cidera dan kemungkinan meninggal.
  2. Kondisi fisik dan fungsi tangga yang akan digunakan.
  3. Penataan sudut tangga yang sesuai dan ergonomis.
  4. Pengikat jatuh (tie off) atau talinya harus diikatkan dengan aman.
  5. Tumpuan/pijakan terbebas dari hal-hal yang mengganggu dan dapat mengakibatkan celaka.
  6. Membersihkan alas kaki dari lumpur atau kotoran yang mengganggu sebelum naik/turun tangga.
  7. Melakukan “Tiga Titik Kontak” saat naik maupun turun, 2 telapak kaki dan 1 tangan, atau 1 telapak kaki dan 2 tangan, setiap waktu.
  8. Tidak membawa beban saat menggunakan tangga. Gunakanlah kerekan/katrol.
  9. Waspada terhadap kabel listrik yang melintang saat naik/turun tangga.
  10. Menyimpan tangga dengan benar dan memeriksa kondisi maupun fungsi tangga secara teratur.
  11. Perbaikan tangga hanya boleh dilakukan oleh petugas yang berkompeten.

KESELAMATAN BEKERJA DI TANGGA 2Bagaimana cara kerja yang aman?

  1. Memakai jenis tangga yang tepat untuk tiap pekerjaan.
  2. Melakukan pre-check terlebih dahulu sebelum menggunakan tangga.
  3. Dirikan tangga di atas permukaan yang rata dan kuat.
  4. Mendirikan tangga dengan perbandingan jarak tumpuan horizontal dan vertikal 1:3 hingga 1:4
  5. Memastikan tumpuan bawah dan atas cukup kuat dan tidak bergerak (tie off).

Diskusikan dengan peserta safety meeting.

  1. Karyawan bagian/divisi apa yang menggunakan tangga dalam proses kerjanya?
  2. Bagaimana prosedur dalam mengganti atau memperbaiki tangga yang rusak?
  3. Bagaimana kondisi tangga dalam lingkungan kerja kita? Apakah terdapat kerusakan dan perlu perbaikan?
  4. Dapatkah seseorang menjelaskan apa itu aturan Tiga Titik Kontak?
  5. Apakah ada yang pernah mengalami insiden atau hampir celaka saat bekerja menggunakan tangga?

Unduh PDF-03

BAHAYA DEBU DI TEMPAT KERJA

BAHAYA DEBU DI TEMPAT KERJA www.indoshe.com Sebutkan bahaya kesehatan yang ditimbulkan debu di tempat kerja »

Area Tangga

AREA TANGGA www.indoshe.com Sebutkan bahaya yang dapat terjadi di area tangga pada tempat kerja. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. (Ini form kosong. Safety »

KESELAMATAN BEKERJA DI TANGGA

Apa yang harus diwaspadai? Terjatuh yang berakibat cidera dan kemungkinan meninggal. Kondisi fisik dan fungsi tangga yang akan digunakan. Penataan sudut tangga yang sesuai dan ergonomis. Pengikat »

Apa saja bahaya mengangkat beban berat dan atau dengan cara yang salah?

  1. Cederang tulang belakang
    1. Keseleo atau terkilir (strains atau sprains)
    2. Sifat cederanya permanen, cacat seumur hidup
  2. Hernia
    1. Sobek dinding perut
    2. Penyembuhan jangka panjang

Catatan: Keperkasaan laki-laki terkena DAMPAK paling besar bila telah mengalami salah satu dari 2 cedera ini.

Pekerja profesional akan mengangkat manual dengan:

  1. Mempelajari apakah mungkin diangkat sendirian dengan mempertimbangkan:
    1. Ukuran, berat, bentuk,
    2. Rute yang akan dilewati
    3. Ada atau tidaknya tempat pegangan
  2. Mengangkat dengan benar, pegangan kuat, punggung tetap tegak, barang rapat ke tubuh, pandangan ke depan, angkat dengan berdiri memakai tenaga paha.
    KESELAMATAN TULANG BELAKANG (1)                                    KESELAMATAN TULANG BELAKANG (2)
  3. Menurunkan beban dengan posisi sama pada waktu mengangkat, punggung tetap lurus
  4. Tidak memutar tubuh ketika sedang membawa beban, putarlah tubuh secara keseluruhan sekaligus
    KESELAMATAN TULANG BELAKANG (3)
  5. Jangan melakukan pengangkatan berlebih, kurangi berat beban dengan:
    1. Dibagi dua lalu diangkat dua kali, atau
    2. Minta bantuan teman
    3. Memakai alat angkat
  6. Sebelum memulai suatu pengangkatan manual periksa terlebih dahulu jalan yang akan anda lewati, untuk memastikan:
    1. Bersih dari barang yang bisa membuat kaki anda terantuk, terjerat, atau terpeleset.
    2. Cukup lebar untuk anda lewati bersama beban yang anda angkat.
    3. Jangan mencoba menangkap beban yang terjatuh
  7. Jangan mencoba menangkap beban yang terjatuh

Bagaimana cara mengangkat oleh lebih dari 1 orang?

  1. Rencanakan bagian mana masing-masing akan memegang
  2. Setiap gerakan mengangkat atau berjalan harus dengan aba-aba
  3. Tetapkan satu orang memberi aba-aba untuk memulai suatu gerakan
  4. Kurangi kecepatan dan saling berkomunikasilah ketika melewati tempat yang sempit, jalan menurun, atau menanjak.
  5. Turunkan beban dengan mengikuti aba-aba

KESELAMATAN TULANG BELAKANG (1)

Diskusikan dengan peserta meeting:

  1. Barang apa saja yang berat atau bentuknya ganjil sering diangkat di tempat kerja anda
  2. Apakah ada diantara peserta yang merasakan pinggang sakit ketika sampai di rumah sepulang kerja?
  3. Kalau ada, kira-kira pekerjaan apa yang menyebabkan pinggang anda nyeri?
  4. Tolong satu peserta meeting maju mempraktekkan cara mengangkat yang benar?
  5. Apakah ada alat angkat yang bisa dipakai untuk mengurangi pengangkatan manual?
  6. Apakah yang akan anda lakukan ketika barang yang sedang anda bawa itu mulai bergerak jatuh?
MOTIVASI
MALU lah menjadi karyawan KAMPUNGAN, yaitu karyawan yang:
  • MENGERJAKAN suatu tugas yang ia BELUM DITRAINING, atau yang bukan tugasnya
  • MENGENDARAI kendaraan atau MENGOPERASIKAN peralatan padahal TIDAK memiliki SIMPER untuk unit itu
  • TIDAK MENGETAHUI bahaya suatu pekerjaan yang AKAN ia KERJAKAN
  • TIDAK BERTANYA ketika ia TIDAK TAHU cara melakukan pekerjaannya dengan benar.
  • TIDAK MEMAKAI APD yang distandarkan untuk pekerjaan itu
  • TIDAK MENGIKUTI prosedur atau JSA untuk pekerjaan itu
  • COBA-COBA CARA lain sendiri, ketika prosedur atau JSA tidak bisa diikuti
  • TIDAK TERLIBAT DISKUSI selama pelaksanaan SAFETY MEETING

MESIN GURINDA MEJAKenali bahayanya:

  1. Jari atau tangan terjepit atau tertarik masuk ke putaran roda batu gurinda
  2. Roda batu gurinda pecah ketika sedang berputar
  3. Lentingan serbuk besi atau serbuk batu gurinda mengenai muka dan mata
  4. Ujung barang yang digurinda masuk di antara tool rest dan roda batu gurinda, atau antara roda batu gurinda dengan bukaan toung guards.
  5. Terjatuh dengan posisi menabrak roda batu gurinda yang sedang berputar

Bagaimana pekerja profesional mengoperasikannya?

  1.  Memastikan pelindung roda batu gurinda terpasang kuat
  2. Memastikan kaca pelindung di mesin gurinda ada, terpasang kuat, dan bersih tidak mengganggu pandangan
  3. Memastikan RPM (kecepatan putaran per menit) roda batu gurinda sama dengan RPM mesin gurinda
  4. Mengenakan kacamata pengaman dan topeng muka
  5. Tidak memakai sarung tangan, karena sarung tangan mudah tersangkut di batu gurinda yang berputar
  6. Memastikan tounge guard ≤¼” dari roda batu gurinda
  7. Memastikan tool rest ≤1/8” dari roda batu gurinda
  8. Memastikan lantai di sekitar mesin gurinda bersih dari barang yang bisa membuat terpeleset atau tersandung, agar tidak jatuh  menabrak mesin gurinda yang sedang berputar.
  9.  Menyetel ulang tool rest dan tounge guard ketika diameter roda batu gurinda mengecil.
  10. Melakukan penggantian roda batu gurinda:
    1. Mencabut kabel power waktu akan melakukan penggantian roda batu gurinda
    2. Melakukan uji dering terhadap roda batu gurinda untuk mendeteksi adanya keretakan atau cacat sebelum dipasang
    3. Tidak berdiri di depan putaran roda batu gurinda, waktu pertama menghidupkan setelah penggantian roda

Diskusikan dengan peserta safety meeting.

  1. Bagaimana cara melakukan ring test (tes bunyi) untuk mengetahui kondisi roda batu gurinda sebelum dipasang?
  2. Apakah mesin gurinda di tempat kerja anda tanpa pelindung atau dalam kondisi ada kerusakan?
  3. Apakah di tempat anda pernah ada cedera atau nyaris cedera yang berhubungan dengan mesin gurinda?
  4. Apa bahaya berdiri di depan roda batu gurinda yang baru diganti, waktu pertama menghidupkan?
  5. Apa bahayanya memakai sarung tangan waktu bekerja dengan mesin gurinda?

 

Unduh PDF-03

BAHAYA DEBU DI TEMPAT KERJA

BAHAYA DEBU DI TEMPAT KERJA www.indoshe.com Sebutkan bahaya kesehatan yang ditimbulkan debu di tempat kerja »

Area Tangga

AREA TANGGA www.indoshe.com Sebutkan bahaya yang dapat terjadi di area tangga pada tempat kerja. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. (Ini form kosong. Safety »

KESELAMATAN BEKERJA DI TANGGA

Apa yang harus diwaspadai? Terjatuh yang berakibat cidera dan kemungkinan meninggal. Kondisi fisik dan fungsi tangga yang akan digunakan. Penataan sudut tangga yang sesuai dan ergonomis. Pengikat »
UTILITAS BAWAH TANAH

UTILITAS BAWAH TANAH 1Sering kali terdapat bahaya mematikan mengintai dari bawah tanah di lokasi penggalian. Mari diskusikan bagaimana melakukan pekerjaan agar tidak merusak penanaman utilitas seperti kabel listrik atau saluran pipa. 

CONTOH

Seorang pekerja konstruksi menggunakan sebuah bor untuk menggali sebuah lubang untuk menanam kabel dukungan tiang listrik, secara tidak sengaja menggores saluran pipa gas. Bocoran gas serentak menyebar hingga ke bangunan-bangunan di sekitarnya dan terjadi kebakaran selama 20 menit setelah pipa tersebut rusak. Empat orang meninggal dan 15 lainnya cedera. Tiga bangunan hancur dan lebih dari selusin lainnya rusak parah.

  1. Apakah Anda pernah bekerja dengan utilitas bawah tanah?
  2. Apakah Anda mengetahui langkah-angkah yang dapat dilakukan agar terhindar dari cedera saat di area kerja?

SEBELUM MENGGALI:

  • Hubungi layanan listrik, gas, dan komunikasi sekurang-kurangnya 24 jam sebelum bekerja
  • Perhatikan jalur saluran pipa gas. Seharusnya ditandai dengan cat atau bendera kuning
  • Review area yang ditandai. Terkadang tidak selalu pas
  • Gali menggunakan tangan terlebih dahulu sekitar 2 kaki dari tanda

UTILITAS BAWAH TANAH 2

SAAT MENGGALI, PERHATIKAN:

  • Tanda dari penggalian sebelumnya
  • Perubahan jenis tanah
  • Aspal retak atau amblas
  • Beton, plastic atau kerikil

Jika sebuah kabel listrik terkena saat menggali, Anda harus melaporkannya! Jika pipa gas yang terkena, evakuasi semua orang, amankan area dan hubungi petugas yang berwajib (e.g. pemadam kebakaran)

REVIEW
Apa yang akan kita lakukan hari ini untuk mencegah cedera akibat Utulitas Bawah Tanah?

 

Sumber:
http://www.cpwr.com/publications/handouts-toolbox-talks
OSHA Standard: 1926.651

Sebagaimana pada industri kesehatan, pekerja konstruksi harus beranggapan bahwa pada setiap permukaan benda terdapat potensi terkontaminasi material yang infeksius dan harus selalu waspada saat bekerja di dalam area air limbah atau saluran pembuangan.

STUDI KASUS

Agus, seorang pekerja konstruksi yang sedang mengemudikan loader-nya, tiba-tiba terperosok ke dalam sebuah danau. Walaupun Agus selamat dari kecelakaan itu, perusahaan didesak untuk melakukan pemeriksaan air danau tersebut yang sudah terkontaminasi oleh limbah mentah.

  1. Apa yang seharusnya Agus lakukan setelah mengetahui bahwa danau telah terkontaminasi?
  2. Apa yang seharusnya perusahaan lakukan?

PROMOSI KESELAMATAN BAHAYA BIOLOGI

  • Hindari kontak langsung dengan limbah. Saat bekerja di saluran pipa, gunakan kamera kontrol saat inspeksi KESELAMATAN BAHAYA BIOLOGI 2
    untuk meminimalisir paparan kepada pekerja.
  • Gunakan sarung tangan, boots, dan pelindung wajah anti air saat kontak langsung dengan air Pelindung wajah harus digunakan untuk menghindari terkena cipratan air
  • Cuci pakaian dengan temperature yang tinggi (±70 °C) untuk memastikan semua organisme telah mati. Barang yang sudah terkontaminasi harus dijauhkan dari area penyimpanan makan.
  • Bersihkan, rawat, dan laporkan luka goresan atau tertusuk secepat mungkin. Perhitungkan bahwa semua luka memiliki potensi terkena infeksi

REVIEW
Apa yang akan kita lakukan hari ini untuk mempromosikan kesadaran keselamatan bahaya biologi?

Sumber:
OSHA Regulation: 1926.28

KESELAMATAN KERJA PENGELASAN DAN KEBAKARAN 1Jika dipasang dan digunakan dengan benar, pengelasan dengan busur listrik (las listrik) dapat beroperasi dengan aman. Namun, apabila digunakan dengan cara yang  tidak sesuai, maka dapat menyebabkan risiko kebakaran, ledakan, dan cedera pada retina mata.

STUDI KASUS
Parjo bekerja pada aerial lift di pabrik, mengelas besi siku untuk mendukung balok anak baja. Area yang berada langsung di bawah Parjo mengandung serutan dan potongan magnesium. Suatu ketika, percikan bunga api dan ampas dari pengelasan mendarat di area tersebut dan menyebabkan kebakaran besar yang melanda Parjo. Ia menderita luka bakar parah, menghirup banyak asap kebakaran, asfiksia, hingga akhirnya meninggal dunia.

  • Mari Cermati
    1. Mengapa kecelakaan ini bisa terjadi?
    2. Apakah Anda pernah mengetahui atau mendengar seseorang yang terluka atau tewas saat mengelas?
    3. Jika ya, bagaimana itu bisa terjadi?

 PENCEGAHAN CEDERA AKIBAT LAS LISTRIK
1. Lakukan inspeksi pada mesin las listrik sebelum mulai menggunakan
2. Baca semua label peringatan dan prosedur mengelas
3. Jauhkan seluruh potensi bahaya kebakaran dari area las sekurang-kurangnya 35 kaki
4. Gunakan terpal api untuk mencegah bahan yang mudah terbakar terkena percikan bunga api
5. Selalu gunakan pelindung mata yang sesuai saat sebelum dan selama menggunakan mesin las
6. Siapkan alat pemadam api yang mudah dijangkau

KESELAMATAN KERJA PENGELASAN DAN KEBAKARAN 2

 

REVIEW
Apa yang akan kita lakukan hari ini untuk mencegah cedera saat mengelas?

Sumber:
http://www.cpwr.com/publications/handouts-toolbox-talks
OSHA Regulation: 1926.351 dan 1926.352