MESIN GURINDA MEJAKenali bahayanya:

  1. Jari atau tangan terjepit atau tertarik masuk ke putaran roda batu gurinda
  2. Roda batu gurinda pecah ketika sedang berputar
  3. Lentingan serbuk besi atau serbuk batu gurinda mengenai muka dan mata
  4. Ujung barang yang digurinda masuk di antara tool rest dan roda batu gurinda, atau antara roda batu gurinda dengan bukaan toung guards.
  5. Terjatuh dengan posisi menabrak roda batu gurinda yang sedang berputar

Bagaimana pekerja profesional mengoperasikannya?

  1.  Memastikan pelindung roda batu gurinda terpasang kuat
  2. Memastikan kaca pelindung di mesin gurinda ada, terpasang kuat, dan bersih tidak mengganggu pandangan
  3. Memastikan RPM (kecepatan putaran per menit) roda batu gurinda sama dengan RPM mesin gurinda
  4. Mengenakan kacamata pengaman dan topeng muka
  5. Tidak memakai sarung tangan, karena sarung tangan mudah tersangkut di batu gurinda yang berputar
  6. Memastikan tounge guard ≤¼” dari roda batu gurinda
  7. Memastikan tool rest ≤1/8” dari roda batu gurinda
  8. Memastikan lantai di sekitar mesin gurinda bersih dari barang yang bisa membuat terpeleset atau tersandung, agar tidak jatuh  menabrak mesin gurinda yang sedang berputar.
  9.  Menyetel ulang tool rest dan tounge guard ketika diameter roda batu gurinda mengecil.
  10. Melakukan penggantian roda batu gurinda:
    1. Mencabut kabel power waktu akan melakukan penggantian roda batu gurinda
    2. Melakukan uji dering terhadap roda batu gurinda untuk mendeteksi adanya keretakan atau cacat sebelum dipasang
    3. Tidak berdiri di depan putaran roda batu gurinda, waktu pertama menghidupkan setelah penggantian roda

Diskusikan dengan peserta safety meeting.

  1. Bagaimana cara melakukan ring test (tes bunyi) untuk mengetahui kondisi roda batu gurinda sebelum dipasang?
  2. Apakah mesin gurinda di tempat kerja anda tanpa pelindung atau dalam kondisi ada kerusakan?
  3. Apakah di tempat anda pernah ada cedera atau nyaris cedera yang berhubungan dengan mesin gurinda?
  4. Apa bahaya berdiri di depan roda batu gurinda yang baru diganti, waktu pertama menghidupkan?
  5. Apa bahayanya memakai sarung tangan waktu bekerja dengan mesin gurinda?

 

Unduh PDF-03

BAHAYA DEBU DI TEMPAT KERJA

BAHAYA DEBU DI TEMPAT KERJA www.indoshe.com Sebutkan bahaya kesehatan yang ditimbulkan debu di tempat kerja »

Area Tangga

AREA TANGGA www.indoshe.com Sebutkan bahaya yang dapat terjadi di area tangga pada tempat kerja. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. (Ini form kosong. Safety »

KESELAMATAN BEKERJA DI TANGGA

Apa yang harus diwaspadai? Terjatuh yang berakibat cidera dan kemungkinan meninggal. Kondisi fisik dan fungsi tangga yang akan digunakan. Penataan sudut tangga yang sesuai dan ergonomis. Pengikat »
TUGAS AKHIR ATAU MAGANG ADALAH PELUANG EMAS (Bagian 1 dari 2)

Kesalahan terbanyak mahasiswa dalam program tugas akhir atau magang (TAM) adalah tidak mengenali perusahaan tempat TAM dengan baik, judul TAM yang diminta tidak sesuai dengan kondisi perusahaan, tidak membuat Pra TAM Checklist yang memadai sebelum melaksanakan TAM, melakukan TAM asal-asalan saja sekenanya, tidak ikut terlibat kegiatan informal selama masa melakukan TAM, membatasi diri dan tidak mau membantu orang lain selain mentor yang ditunjuk oleh perusahaan, dsb. Ketidaksesuaian topik TAM dengan kondisi perusahaan adalah faktor terbesar ditolaknya proposal TAM.  Contohnya, proposal TAM yang ditujukan kepada perusahaan mengambil topik program paska tambang, tetapi di perusahaan itu sendiri program paska tambangnya belum siap untuk menjadi bahan TAM.

Kalau TAM sudah merupakan agenda pasti perkuliahan, mengapa tidak anda rencanakan jauh-jauh hari sejak semester-semester awal dengan persiapan yang matang?  Kenapa tidak sedini mungkin anda mulai membidik perusahaan-perusahaan favorit untuk tempat TAM anda nanti? 

Banyak yang tidak menyadari betapa kritikalnya TAM untuk kelanjutan nasib anda setelah  ijazah sarjana ada di tangan anda. TAM adalah kesempatan anda untuk memasarkan siapa anda kepada perusahaan tempat TAM sebagaimana seorang salesman memperkenalkan produk barunya kepada sebuah perusahaan.  TAM adalah kesempatan emas, yang kemungkinan besar hanya datang sekali dalam hidup anda, untuk itu sayang sekali apabila anda tidak memanfaatkan  program TAM sebagai kesempatan emas memamerkan kebolehan anda ke perusahaan tempat TAM.  Diam-diam perusahaanpun sebenarnya juga berharap bahwa dari para mahasiswa TAM ada bintang-yang bisa memperkuat tim perusahaan ke depan.  Dan waktu 3 bulan selama TAM sudah lebih dari sangat cukup bagi perusahaan untuk melihat konsistensi seorang bintang. 

Indikator TAM anda berjalan sukses adalah mudah.  Apabila di akhir TAM anda dipesan untuk bekerja di perusahaan itu setelah lulus kuliah, berarti TAM anda sukses.  Apabila sampai pamit pulang tidak ada yang menawari anda untuk bergabung, itu artinya anda bukan bintang, anda hanya biasa-biasa saja.  Dan ingat bahwa orang biasa-biasa tidak akan menjadi apa-apa.  Sebaliknya, selalu ada tempat untuk bintang.  Perusahaan bisa mengadakan posisi untuk bintang untuk bintang kapan saja. 

Sekarang semuanya ada di tangan anda. Peluang emas TAM ini apakah akan anda hadapi dengan all out atau akan anda biarkan lewat seperti angin lalu.  Melalui TAM Tuhan sudah memberikan kesempatan kepada anda untuk bisa memamerkan kebolehan anda kepada perusahaan selama 90 hari, akan anda pakai atau tidak, semuanya di tangan anda.

Berikut ini berapa tips yang perlu anda ketahui agar bisa lulus TAM sebagai bintang.

Perencanaan TAM

  • Pilih perusahaan yang akan anda jadikan tempat untuk TAM. Jangan tanggung-tanggung, bidik perusahaan-perusahaan papan atas.  Sebaiknya anda membidik 3 perusahaan sekaligus.  Rencanakan ini jauh hari sejak semester-semester awal.
  • Sejak itu mulai kenali dan pelajari baik-baik perusahaan yang anda pilih. Sejak anda menetapkan pilihan, berikan perhatian khusus kepada perusahaan tersebut, sehingga anda memahami betul hal-hal unik dan khusus tentang perusahaan itu, seperti nilai-nilai perusahaan, visi, misi, area operasi perusahaan, kantor pusat, pejabat eksekutif, BOD, dsb.
  • Setelah memahami perusahaan tersebut dan cocok dengan Anda, mulailah menetapkan topik TAM yang tepat untuk diajukan ke perusahaan itu. Buat beberapa topik untuk didiskusikan bersama dosen pembimbing anda.
  • Mendekati semester-semester terakhir, cari tahu apa requirement dari perusahaan incaran Anda, bagaimana prosedur pengajuan TAM, serta pahami program-program undegraduated student yang ditawarkan. Beda perusahaan, beda program yang dimiliki.
  • Kuasai subyek TAM anda. Buat judul TAM yang sesuai benar untuk perusahaan, jangan membuat satu judul yang “All size” atau “fit to all”
  • Upayakan mengusulkan TAM anda untuk jangka waktu selama 3 bulan. Lebih bermanfaat untuk tugas akhir 3 bulan daripada mengambil 2 program dengan durasi 2 bulan dan sebulan. Yang penting pastikan bahwa anda memahami dan mengikuti program di perusahaan tersebut.
  • Ajukan proposal TAM anda dan berkas-berkas administrasi lainnya yang dibutuhkan ke perusahaan yang anda pilih. Pastikan sudah lengkap dan tidak ada yang tertinggal. Beberapa perusahaan meminta permohonan TAM diajukan 6-12 bulan sebelumnya.
  • Umumnya universitas memfasilitasi dan menjembatani mahasiswa melangsungkan TAM di perusahaan. Aktiflah bertanya dan menggali informasi kepada petugas departemen atau fakultas Anda. Bisa saja perusahaan incaran Anda adalah perusahaan yang sudah bekerja sama dengan fakultas Anda.
  • Lakukan tahap-tahap di atas terhadap 3 perusahaan yang telah anda pilih

 

Persiapan TAM

  • Setelah proposal anda disetujui, persiapkan benar-benar TAM anda
  • Kenali dan pelajari teknis operasi perusahaan yang akan berkaitan dengan judul TAM anda
  • Kenali aturan setempat, seperti pakaian yang dipakai, jam masuk dan pulang kerja, jam istirahat, jam buka kantin, jadwal kendaraan angkutan karyawan,
  • Buat Pra TAM Checklist yang berisi daftar apa yang perlu anda lihat dan informasi apa yang perlu anda peroleh selama 3 bulan di perusahaan.
  • Tanyakan bentuk output apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan pada akhir TAM nanti. Biasanya yang dibutuhkan diakhir TAM adalah print out hasil laporan TAM, formulir penilaian, timesheet, dll.

Jikalau yang anda temui adalah perusahaan yang tidak siap menerima anda dan membiarkan anda melakukan TAM sendiri.  APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN? BENGONG? Nantikan jawabannya pada artikel TAM bagian 2!

→ Bagian 2

TUGAS AKHIR ATAU MAGANG ADALAH PELUANG EMAS (Bagian 2 dari 2)

Jikalau yang anda temui adalah perusahaan yang tidak siap menerima anda dan membiarkan anda melakukan TAM sendiri. Hal itu bisa saja karena mereka tidak mengerti konten TAM anda atau mentornya yang terlalu sibuk atau tidak mau repot. Anda jangan menyerah. Yang perlu anda lakukan adalah:
− Jangan diam dan bengong.
− Ambil inisiatif buat rencana kegiatan TAM anda sendiri.
− Ajukan usulan rencana kegiatan anda kepada mentor
− Minta masukan dari mentor.
− Minta anda dikenalkan dengang semua orang yang anda akan hubungi, minimal dengan surat pengantar.
− Update mentor anda secara rutin tentang perkembangan program TAM anda
− Di akhir TAM sebutkan apresiasi yang besar kepada mentor tentang terlaksananya TAM dengan baik, baik secara tertulis pada laporan atau hasil TAM anda atau secara lisan pada saat sambutan atau pamitan.

Pesan K3

  • Ikuti induksi K3 dengan baik. Jadikan induksi sebagai forum mendapatkan informasi awal sebanyak-banyaknya, yang pasti anda butuhkan waktu memulai TAM.
  • Ikuti semua aturan K3 perusahaan seratus persen. Kultur di semua industri terutama di industri tambang berbeda dengan di luar tambang.  Di tambang, semua rambu K3 (seperti kecepatan 40 km/jam, dilarang merokok, pakai APD, dst), tulisan-tulisan petunjuk, peringatan atau larangan (seperti “Jangan berHPan waktu mengemudi”, “Tempat sandal” di sebuah rak, “Tempat piring kotor” di kantin, “Jangan beri makan beruk” “Kembalikan setelah pakai”, dst) harus diikuti sepenuhnya.  Ada tindakan disiplin untuk setiap pelanggaran, selain anda akan terlihat sebagai orang aneh di lingkungan itu.
  • Jangan celaka selama TAM, tetapi kalau anda cedera sekecil apapun, anda harus melaporkan kepada mentor anda saat itu juga. Jangan sampai menyembunyikan kecelakaan, karena sanksinya sampai dengan PHK.
  • Pandai-pandailah mengatur waktu, mengatur makan, mengatur istirahat agar anda tidak jatuh sakit. Semua agenda panjang TAM anda akan hilang begitu sajabila anda celaka atau sakit.

Pelaksanaan TAM

  • Diskusikan kurikulum dan target TAM dari perkuliahan dengan mentor yang ditunjuk di hari pertama TAM. Lakukan adjustment untuk menyesuaikan dengan kondisi aktual di perusahaan bila diperlukan.
  • Tunjukkan daftar Pra TAM Checklist yang telah anda buat dan minta bantuan mentor untuk bisa menyelipkannya pada jadwal TAM anda.
  • Tanyakan apa ada harapan tertentu dari perusahaan untuk anda kerjakan selama TAM.
  • Tetapkan jadwal kerja selama 3 bulan, pecah menjadi jadwal mingguan, dan jadwal harian, agar target TAM perkuliahan, target Pra TAM Checklist dan harapan dari perusahaan tercapai semua.
  • Manfaatkan masa TAM untuk mencicipi, ikut membaur dan bahkan hanyut secara emosional dengan suasana kerja dan kultur yang berlaku di perusahaan itu.
  • Buat setiap hasil kerja anda sempurna, baik dari sisi kuantitas, kualitas, ketepatan waktu. Ingat selama TAM, anda sedang menampilkan kebolehan anda.  Jadi buat setiap orang di perusahaan itu terpukau pada anda.
  • Dalam waktu luang ulurkan bantuan kepada siapa saja di departemen di mana anda melakukan TAM meski tidak diminta.
  • Ikuti kegiatan formal dan terlibatlah dalam aktivitas informal perusahaan sebanyak-banyaknya, sekaligus untuk menjalin silaturahmi seluas-luasnya.
  • Ikuti pelatihan-pelatihan K3 internal perusahaan sebanyak-banyaknya, tetapi jangan sampai mengganggu target utama TAM anda. Diskusikan semua ini dengan mentor anda.
  • Persiapkan presentasi akhir anda seperti sebuah laga hidup mati. Pastikan hasil TAM anda juga memberikan masukan yang berguna untuk perusahaan.

Paska TAM

  • Ikuti prosedur administrasi yang diperlukan setelah program TAM Anda selesai, baik yang diperlukan dari fakultas maupun dari perusahaan (seperti : print out hasil laporan TAM, formulir penilaian, timesheet, dll). Dan pastikan semua dokumen dari perusahaan yang anda butuhkan, sudah lengkap semua sebelum anda meninggalkan perusahaan setelah selesai TAM. Hal ini untuk menghindari anda bolak-balik kontak mentor di perusahaan untuk dokumen yang kurang.
  • Pamit satu persatu sebelum pulang kepada orang-orang yang sudah membantu Anda selama di perusahaan
  • Minta nomor hp dan alamat email mereka satu persatu
  • Kirim Email atau WA ucapan terimakasih kepada semua yang telah membantu anda.
  • Kirimkan ucapan Idul Fitri atau Natal Tahun Baru kepada mereka untuk memelihara silaturahmi.

Lalu……lihat hasilnya.  Kalau anda bintang, anda pasti akan kembali ke perusahaan itu setelah lulus.

Selamat.

← Baca Bagian 1

Investigasi kecelakaan besok lusa saja?

Investigasi kecelakaan besok lusa saja 1Tugas insan safety yang tidak bisa direncanakan dan tidak bisa ditunda adalah investigasi insiden.  Jam berapapun suatu insiden terjadi, maka pekerjaan lain harus ditinggalkan dan investigasi harus segera dimulai.  Seperti kita ketahui, tujuan utama dari investigasi adalah mencari penyebab insiden agar insiden serupa tidak terulang kembali.  Investigasi adalah mencari apa yang salah bukan siapa yang salah.  Investigasi adalah fact finding bukan fault finding.

“Maaf pamit pak, Kamis tidak bisa ikut training karena sudah janjian untuk melakukan investigasi kecelakaan”.  “Ada yang kena ledakan listrik pak, tetapi tidak apa-apa kok, hari ini sudah bisa kembali bekerja”, demikian seorang insan safety pamit tidak mengikuti pelatihan saya karena sudah ada appointment untuk melakukan investigasi, seraya menunjukkan beberapa foto korban luka bakar tingkat 1 dan 2 di kedua tangannya karena terkena ledakan listrik. “Memang kecelakaannya kapan pak?”, reaksi spontan saya.  “Kemarin pak”.  “Astagfirullah”, batinku, sambil membayangkan sudah berapa lama praktek seperti ini berlangsung, yang tentu saja sudah mendapat restu dari atasannya.

Para insan safety yang sehabitat, pekerjaan investigasi kecelakaan adalah tugas yang tidak bisa ditunda.  Inspeksi, Meeting, Pelatihan, membuat  JSA, audit dan kegiatan K3 lainnya bisa ditunda dan dijadwalkan ulang, tetapi tidak demikian halnya dengan investigasi kecelakaan.  Investigasi kecelakaan atau kalau diperluas ruang lingkupnya menjadi investigasi insiden, adalah satu-satunya pekerjaan orang safety yang tidak bisa dijadwalkan, sebaliknya juga tidak bisa ditunda, barang sedikitpun.  Semua yang saya sampaikan di bawah ini adalah investigasi internal perusahaan yang independent untuk kebutuhan perusahaan dan corporatenya sendiri.  Saya sangat merekomendasikan bahwa Investigasi internal dibuat terpisah dari Investigasi Inspektur Tambang (IT), dan masing-masing independent.

Seperti kita semua ketahui bahwa tujuan dari investigasi insiden adalah untuk mencari penyebab dari insiden itu.  Waktu yang diperlukan untuk investigasi insiden, sebagian besar dihabiskan untuk mengumpulkan informasi dan data-data perihal kecelakaan tsb. Karena seberapa akurat analisa kecelakaan, ditetapkan oleh seberapa akurat pengumpulan informasi.  Kedalaman suatu investigasi tergantung banyak pada detil informasi dan data yang berhasil digali dan dapatkan.

Untuk mengumpulkan data dan informasi kecelakaan, banyak kita pakai panduan 4P yang mudah diingat yaitu Position atau Place (TKK), Part (peralatan), Paper (dokumen), dan People (manusia).  Dari pengalaman saya selama ini ditambahkan 1 P lagi, sehingga menjadi 5P. P tambahan ini adalah Pasient atau korban, yang harus dilakukan di urutan pertama sebelum 4P yang kita kenal selama ini.  Tapi tentu saja tambahan P ini hanya untuk kecelakaan cedera. Lemahnya atau bahkan tidak adanya kontrol terhadap proses perawatan korban yang dilakukan di klinik perusahaan dan RS rujukan oleh departemen Safety, banyaknya insan safety yang masih menganggap bahwa mengetahui kondisi cedera korban segera setelah terjadi kecelakaan itu tidak penting, maka P-Patient perlu DITAMBAHKAN.

Pada waktu kecelakaan terjadi, yang pertama dilakukan adalah menangani dan mengevakuasi korban, lalu diteruskan dengan melakukan barikade tempat kejadian kecelakaan (TKK) untuk menjaga agar TKK tidak diubah sampai proses investigasi selesai.  Cara menangani dan mengevakuasi korban berbeda antara perusahaan yang memiliki tim Fire Rescue dan yang belum punya.  Detil ini akan kami bahas tersendiri di artikel lain nanti.

Investigasi kecelakaan besok lusa saja 2

Mulailah 5 tahap pengumpulan info dan data kecelakaan 5P.

  1. P – Patient (korban). Yaitu kegiatan untuk mencari informasi tentang kondisi cedera korban dari klinik atau rumah sakit rujukan yang merawat korban.  Mengetahui jenis dan tingkat keparahan cedera ini perlu dilakukan sedini mungkin dari pihak medis yang berwenang oleh insan safety.  Jenis dan tingkat keparahan cedera korban akan menentukan langkah selanjutnya, yaitu apakah kecelakaan tersebut akan diinvestigasi team atau cukup pengawas dan orang safety saja.  Kecelakaan itu apakah termasuk jenis cedera yang harus dilaporkan ke ESDM untuk diinvestigasi oleh IT atau tidak. Demikian pentingnya mengetahui jenis cedera dan tingkat keparahan korban ini, di perusahaan saya dulu sudah menjadi sistem bahwa satu orang safety selalu berada di depan ICU RS kami untuk memonitor langsung proses penganan korban sampai ada Surat Keterangan Perawatan Cedera yang menjelaskan apa cederanya dan berapa lama korban tidak bisa bekerja.  Banyak sekali para insan Safety ini yang untuk menetapkan klasifikasi cederanya, pasrah bongkokan kepada dokter yang merawat.  Karena ini bagian sensitif di dalam penentuan klasifikasi kecelakaan, maka SOP tentang klasifikasi kecelakaan pun harus ditrainingkan kepada para dokter yang tugasnya memungkinkannya melakukan perawatan korban   Note: detilnya tentang Klasifikasi akan kami tulis di artikel tersendiri.

Output P Pertama: Surat Keterangan Perawatan Korban yang resmi menyatakan apa cederanya, apa perawatan yang diberikan, serta estimasi tidak bisa kembali bekerja, kalau kerja terbatas apa batasannya, dsb. Info Patient ini akan menentukan cedera tersebut termasuk yang harus dilaporkan ke ESDM atau bukan, di perusahaan termasuk kategori kecelakaan yang diinvestigasi oleh team atau bukan, kalau harus diinvestigasi oleh tim, siapa saja yang harus masuk di dalam tim.

  1. P-Position atau Place (TKK). Yaitu kegiatan untuk mengumpulkan data, informasi, barang bukti kecelakaan langsung dari tempat terjadinya kecelakaan.  Bekas ban, bekas pengereman di jalan, bekas benturan, posisi unit yang terlibat kecelakaan terhadap jalan, posisi korban waktu ditemukan, tumpahan oli, posisi helm korban, posisi perkakas dan peralatan yang dipakai korban dan crew kerja tersebut terhadap jalan atau tempat kerja, kemiringan jalan, radius tikungan, kondisi penerangan, sketsa TKK dengan ukuran dan ratio yang akurat, serta foto-foto, adalah sebagian data dan informasi yang diperoleh di dalam investigasi TKK.  Karena bukti-bukti tersebut sangat rawan hilang karena hujan, panas, angin, maka investigasi TKK harus dilakukan segera. 

Output P Kedua: data barang bukti lapangan, foto TKK lengkap, dan sketsa TKK, serta data siapa yang bisa dijadikan saksi.

  1. P-Part (Peralatan). Yaitu investigasi terhadap setiap peralatan yang terlibat kecelakaan untuk mencari diantaranya adalah posisi peralatan di TKK terhadap jalan atau tempat kerja, kondisi semua alat pengaman (service brakes, retarder atau rem mesin, emergency brake, seatbelt, lampu, klakson), tekanan angin, tekanan semua ban, suhu roda, posisi gigi persneling, bau kampas rem, power battery, kondisi radio komunikasi dan sedang di channel berapa, FM radio dan alat pemutar musik, apa saja yang ditemukan di  jaket, helm, dan kemungkinan bawaan lain di dalam unit yang bisa mengganggu konsentrasi mengemudi. Investigasi peralatan harus dilakukan segera karena bau kampas rem, suhu roda, tekanan angin, tekanan ban, kekuatan battery, jumlah tumpahan, semuanya bisa berubah karena waktu.

Output: data dan foto mengenai posisi peralatan, kondisi peralatan, kondisi perlengkapan pengaman, barang-barang di dalam kabin atau di dalam kendaraan.

  1. P-Paper (dokumen). Yaitu semua dokumen tentang korban, pengawas atau saksi yang terlibat (data usia dan masa kerja, data status keluarga, data training, data lisensi, data pelanggaran, data cuti, jadwal kerja, data kesehatan, data clock in, daftar tugas hari itu, P2H area kerja, dsb), data tentang peralatan (tahun pembelian, spesifikasi, manual, sejarah kerusakan, jadwal servis atau PM Check, P2H, daftar operator yang mengoperasikan alat itu, dsb), data tentang lokasi kerja (lebar jalan, kemiringan jalan, radius tikungan, penerangan, ventilasi, laporan inspeksi, dsb), data prosedur (JSA, Prosedur, kebijakan, aturan pemerintah, dsb).

Output: semua data tentang korban dan saksi langsung, data peralatan, data area kerja, dan data aturan kerja.

  1. P-People (manusia). Yaitu data dari korban dan para saksi.  Untuk korban dan saksi langsung, upayakan mereka diwawancarai segera setelah kecelakaan, setelah selesai investigasi Patient, TKK, dan Peralatan.   Jangan diberi kesempatan pulang dulu, atau bekerja dulu.  Panggil untuk wawancara, dan isolasi dari saksi yang lain selama menunggu giliran wawancara.  Bagus sekali bila dokumen tentang saksi dan alat sudah didapatkan sebelum wawancara.  Hal ini bisa disiasati dengan mengirim nama saksi langsung kepada bagian HR dan nomor alat kepada bagian Maintenance. Saksi tidak boleh meninggalkan site sebelum proses investigasi dinyatakan selesai.

Output: informasi dari korban dan para saksi hasil wawancara.

Mengapa investigasi harus dilakukan segera dan tidak boleh diinapkan?

  1. P-Patient. Kalau tidak dilakukan segera setelah kejadian, bagaimana kita mengetahui kondisi korban atau potensi cedera korban dengan segera.  Kalau kondisi cedera korban belum diketahui, bagaimana mengetahui skema notifikasi yang akan dipakai, bagaimana bisa menetapkan manajemen level mana yang akan terlibat di team investigasi, kecelakaan ini termasuk klasifikasi harus segera dilaporkan ke ESDM atau bukan, dan estimasi downtime area operasi tempat kejadian kecelakaan.  Jadi ini harus dilakukan PERTAMA segera setelah kecelakaan terjadi.
  2. P-Position atau Place. Banyak barang bukti di TKK yang akan hilang karena faktor cuaca (hujan, panas, angin, gelap, dsb), faktor waktu, atau faktor dampak terhentinya operasi perusahaan.
  3. P-Part.Banyak kondisi peralatan yang akan segera hilang karena waktu, seperti bau kampas rem, bau kabel terbakar, suhu roda, tekanan angin, tekanan ban, jumlah tumpahan oli atau bahan bakar, dan kekuatan battery.
  4. P-Paper. Dokumen korban, saksi langsung, unit, area kerja dan aturan, harus sudah tersedia sebelum memulai P Kelima yaitu wawancara saksi.
  5. P-People. Wawancara korban dan saksi langsung harus dilakukan segera karena beberapa hal: daya ingat saksi mumpung masih fresh, saksi belum tercemari info dari saksi lain, kondisi emotional saksi masih hangat untuk meminta mereka menjelaskan apa yang mereka ketahui, belum ada pertimbangan lain-lain.

Dengan semua pertimbangan di atas, proses investigasi tidak boleh ditunda, P-Patient perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai 4P sisanya, pembukaan kembali TKK dan evakuasi peralatan yang terlibat kecelakaan hanya dilakukan atas seijin Safety, Safety mengijinkan hanya setelah semua kewajiban legal dipenuhi dan proses investigasi sudah mendapatkan semua info dari TKK dan peralatan, P-People atau wawancara sebaiknya dilakukan terakhir agar pada waktu wawancara, pewawancara sudah mempunyai informasi lengkap dari 4 P yang lain, saksi langsung harus diwawancarai setelah kecelakaan dan tidak disuruh pulang dulu, selama menunggu para saksi langsung perlu diisolasi satu dengan yang lain.

Praktek Investigasi kecelakaan dan pengklasifikasian kecelakaan di perusahaan adalah domain kepemimpinan Safety Manager yang harus dijalankan secara tuntas, fair, dan independent.

Tetap S5

UTILITAS BAWAH TANAH

UTILITAS BAWAH TANAH 1Sering kali terdapat bahaya mematikan mengintai dari bawah tanah di lokasi penggalian. Mari diskusikan bagaimana melakukan pekerjaan agar tidak merusak penanaman utilitas seperti kabel listrik atau saluran pipa. 

CONTOH

Seorang pekerja konstruksi menggunakan sebuah bor untuk menggali sebuah lubang untuk menanam kabel dukungan tiang listrik, secara tidak sengaja menggores saluran pipa gas. Bocoran gas serentak menyebar hingga ke bangunan-bangunan di sekitarnya dan terjadi kebakaran selama 20 menit setelah pipa tersebut rusak. Empat orang meninggal dan 15 lainnya cedera. Tiga bangunan hancur dan lebih dari selusin lainnya rusak parah.

  1. Apakah Anda pernah bekerja dengan utilitas bawah tanah?
  2. Apakah Anda mengetahui langkah-angkah yang dapat dilakukan agar terhindar dari cedera saat di area kerja?

SEBELUM MENGGALI:

  • Hubungi layanan listrik, gas, dan komunikasi sekurang-kurangnya 24 jam sebelum bekerja
  • Perhatikan jalur saluran pipa gas. Seharusnya ditandai dengan cat atau bendera kuning
  • Review area yang ditandai. Terkadang tidak selalu pas
  • Gali menggunakan tangan terlebih dahulu sekitar 2 kaki dari tanda

UTILITAS BAWAH TANAH 2

SAAT MENGGALI, PERHATIKAN:

  • Tanda dari penggalian sebelumnya
  • Perubahan jenis tanah
  • Aspal retak atau amblas
  • Beton, plastic atau kerikil

Jika sebuah kabel listrik terkena saat menggali, Anda harus melaporkannya! Jika pipa gas yang terkena, evakuasi semua orang, amankan area dan hubungi petugas yang berwajib (e.g. pemadam kebakaran)

REVIEW
Apa yang akan kita lakukan hari ini untuk mencegah cedera akibat Utulitas Bawah Tanah?

 

Sumber:
http://www.cpwr.com/publications/handouts-toolbox-talks
OSHA Standard: 1926.651

Sebagaimana pada industri kesehatan, pekerja konstruksi harus beranggapan bahwa pada setiap permukaan benda terdapat potensi terkontaminasi material yang infeksius dan harus selalu waspada saat bekerja di dalam area air limbah atau saluran pembuangan.

STUDI KASUS

Agus, seorang pekerja konstruksi yang sedang mengemudikan loader-nya, tiba-tiba terperosok ke dalam sebuah danau. Walaupun Agus selamat dari kecelakaan itu, perusahaan didesak untuk melakukan pemeriksaan air danau tersebut yang sudah terkontaminasi oleh limbah mentah.

  1. Apa yang seharusnya Agus lakukan setelah mengetahui bahwa danau telah terkontaminasi?
  2. Apa yang seharusnya perusahaan lakukan?

PROMOSI KESELAMATAN BAHAYA BIOLOGI

  • Hindari kontak langsung dengan limbah. Saat bekerja di saluran pipa, gunakan kamera kontrol saat inspeksi KESELAMATAN BAHAYA BIOLOGI 2
    untuk meminimalisir paparan kepada pekerja.
  • Gunakan sarung tangan, boots, dan pelindung wajah anti air saat kontak langsung dengan air Pelindung wajah harus digunakan untuk menghindari terkena cipratan air
  • Cuci pakaian dengan temperature yang tinggi (±70 °C) untuk memastikan semua organisme telah mati. Barang yang sudah terkontaminasi harus dijauhkan dari area penyimpanan makan.
  • Bersihkan, rawat, dan laporkan luka goresan atau tertusuk secepat mungkin. Perhitungkan bahwa semua luka memiliki potensi terkena infeksi

REVIEW
Apa yang akan kita lakukan hari ini untuk mempromosikan kesadaran keselamatan bahaya biologi?

Sumber:
OSHA Regulation: 1926.28

KESELAMATAN KERJA PENGELASAN DAN KEBAKARAN 1Jika dipasang dan digunakan dengan benar, pengelasan dengan busur listrik (las listrik) dapat beroperasi dengan aman. Namun, apabila digunakan dengan cara yang  tidak sesuai, maka dapat menyebabkan risiko kebakaran, ledakan, dan cedera pada retina mata.

STUDI KASUS
Parjo bekerja pada aerial lift di pabrik, mengelas besi siku untuk mendukung balok anak baja. Area yang berada langsung di bawah Parjo mengandung serutan dan potongan magnesium. Suatu ketika, percikan bunga api dan ampas dari pengelasan mendarat di area tersebut dan menyebabkan kebakaran besar yang melanda Parjo. Ia menderita luka bakar parah, menghirup banyak asap kebakaran, asfiksia, hingga akhirnya meninggal dunia.

  • Mari Cermati
    1. Mengapa kecelakaan ini bisa terjadi?
    2. Apakah Anda pernah mengetahui atau mendengar seseorang yang terluka atau tewas saat mengelas?
    3. Jika ya, bagaimana itu bisa terjadi?

 PENCEGAHAN CEDERA AKIBAT LAS LISTRIK
1. Lakukan inspeksi pada mesin las listrik sebelum mulai menggunakan
2. Baca semua label peringatan dan prosedur mengelas
3. Jauhkan seluruh potensi bahaya kebakaran dari area las sekurang-kurangnya 35 kaki
4. Gunakan terpal api untuk mencegah bahan yang mudah terbakar terkena percikan bunga api
5. Selalu gunakan pelindung mata yang sesuai saat sebelum dan selama menggunakan mesin las
6. Siapkan alat pemadam api yang mudah dijangkau

KESELAMATAN KERJA PENGELASAN DAN KEBAKARAN 2

 

REVIEW
Apa yang akan kita lakukan hari ini untuk mencegah cedera saat mengelas?

Sumber:
http://www.cpwr.com/publications/handouts-toolbox-talks
OSHA Regulation: 1926.351 dan 1926.352