Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan kata sambutan pada penandatanganan naskah amandemen Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Jakarta, Rabu (17/1). Dengan ditandatangani amandemen ini maka penerimaan negara diproyeksikan meningkat hingga 27 juta dolar AS per tahun dan merupakan kelanjutan dari pelaksanaan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Mineral dan Batubara. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww/17.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap Undang-Undang No. 04 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) tidak direvisi. Menurutnya, belum ada hal yang mendesak untuk direvisi.

Menteri Jonan bilang, saat ini yang terpenting dalam dunia usaha pertambangan adalah kepastian usaha. Lagi pula UU Minerba belum genap berumur 10 tahun.

Namun, Jonan menyerahkan hal itu kepada DPR, lantaran revisi UU Minerba merupakan inisiatif dari DPR.

“Kalau saya lihat, kalau memang tidak terlalu medesak apakah perlu sekarang. Jadi UU Minerba ini belum 10 tahun lho. Masa mau diubah lagi? Pasti, kalau mengubah lagi ada yang senang ada yang tidak senang. terus gimana?” ungkap Jonan saat ditemui di Hotel Wesin, Jakarta, Rabu (11/4).

Kalaupun perlu diubah, kata Jonan, UU Minerba harus bisa menyenangkan semua pihak.

Asal tahu saja, saat ini DPR melalui Komisi VII masih intens membahas RUU Minerba. Pembahasan itu malah lebih sering ketimbang pembahasan RUU Migas. Hal itu sebelumnya dikatakan oleh Satya W Yudha yang pada Maret 2018 masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisis VII.

“RUU Minerba ditargetkan bisa selesai pada Juni – Juli 2018 ini,” kata Satya beberapa waktu lalu.

Sesuai dengan draf RUU Minerba 24 Januari 2018 yang diperoleh oleh Kontan.co.id, banyak perubahan signifikan dalam UU Minerba sebelumnya. 

Yang menarik adalah berkaitan dengan kebijakan insentif fiskal bagi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) maupun Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). 

Di dalam Pasal 103 draf RUU Minerba itu disebutkan, pemegang IUP atau IUPK yang melakukan pengolahan dan pemurnian sendiri atau smelter, serta melakukan peningkatan nilai tambah batubara lewat pembangunan PLTU akan mendapat insentif fiskal dan non fiskal. 

Insentif non fiskalnya berupa hak perpanjangan izin operasi secara langsung selama 20 tahun. Juga, mendapatkan perpanjangan lagi selama 2×10 tahun. Bahkan, tidak mendapat pengurangan luas wilayah saat mendapatkan perpanjangan izin operasi. 

Satya bilang, akan ada insentif untuk perusahaan pertambangan yang melakukan hilirisasi. “Bentuk insentifnya biar orang semangat. Kan sekarang kita ngomongin hilirisasi buktinya mana? Makanya sekarang posisi RUU itu harus dengan semangat supaya memudahkan investasi, merealisasikan pertumbuhan industri,” terangnya. 

Selanjutnya, untuk Pasal 170, disebutkan baik Kontrak Karya (KK), IUP dan IUPK wajib melakukan pengolahan dan pemurnian paling lama dua tahun sejak UU Minerba diundangkan. Juga, untuk yang sedang membangun dapat melakukan penjualan produk dan hasil pengolahn dan pemurnian dalam jumlah tertentu paling lama dua tahun sejak diundangkan, serta membayar bea keluar. 

Sementara untuk Pasal 112 mengenai kewajiban divestasi saham 51% tidak menjabarkan mengenai waktu penyelesaian divestasi itu. Padahal di UU Minerba saat ini, kewajiban divestasi saham 51% selambat-lambatnya diserahkan lima tahun setelah masa produksi.  

Malahan di draf RUU Minerba ini disebutkan untuk KK, IUP dan IUPK yang tambangnya terintegarasi smelter dan PLTU divestasinya bisa dilakukan 10 tahun sejak kegiatan penambangan berlangsung. 

Pasal lainnya yang berubah adalah Pasal 129 yang menyebut pemegang IUPK OP untuk pertambangan mineral dan batubara wajib membayar sebesar 5% untuk pemerintah pusat dan 10% kepada pemerintah daerah dari keuntungan bersih sejak berproduksi. Padahal sebelumnya, ditetapkan 1% untuk pemerintah pusat dan 2,5% untuk pemerintah daerah. 

Sumber – http://industri.kontan.co.id

File photo of an aerial view showing the site of the Grassberg Mine, operated by the U.S.-based Freeport-McMoran Copper & Gold, in Indonesia's Papua provinceKepemilikan mayoritas PT Inalum (Persero) atas saham di PT Freeport Indonesia belum memberi kepastian operasi. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu tetap menginginkan kelangsungan operasi tambang Grasberg di Papua hingga 2041. Kelanjutan operasi tambang pasca-berakhirnya kontrak di 2021 menjadi bagian dari negosiasi antara pemerintah dengan Freeport dalam menyusun lampiran izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, keberlangsungan operasi hingga 2041 dibicarakan dalam proses negosiasi. Dia menyebut negosiasi tidak hanya terkait perpanjangan operasi tapi juga terkait kendali tambang. “Masih (menginginkan kepastian) karena Freeport ingin memegang kendali operasi dan governance termasuk di dalamnya keuangan,” kata Riza di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sebenarnya pada Agustus 2017 sudah disepakati secara umum terkait perpanjangan operasi tersebut. Kesepakatannya itu yakni Freeport diberi kesempatan operasi sampai 2041. Hanya saja perpanjangan diberikan bertahap 2×10 tahun. Perpanjangan itu terhitung mulai berakhirnya kontrak pada 2021, dan tidak bersifat otomatis melainkan harus melalui proses pengajuan dan ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

Namun Riza enggan membeberkan lebih lanjut apakah kepastian operasi serta pembagian kendali antara Freeport-Inalum tertuang dalam detail IUPK atau ada perjanjian terpisah, mengingat rezim IUPK bersifat prevailing atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bila merujuk pada prevailing, maka perpanjangan operasi diberikan bertahap. “Masih dalam proses negosiasi,” ujarnya.

Secara terpisah, Head of Corporate Communication Inalum Rendi A Witular menuturkan, pihaknya hanya melakukan negosiasi terkait poin divestasi 51 persen saham Freeport. Namun dia mengakui Inalum terlibat dalam pembicaraan posisi operatorship di tambang Grasberg. Dia menyangkal sudah ada kesepakatan bahwa Freeport yang bakal bertindak sebagai operator. Hanya saja Rendy belum bisa membeberkan lebih lanjut mengenai hal tersebut. “Masih dibahas,” tuturnya.

Kepastian operasi hingga 2041 memang dibutuhkan Freeport. Hal ini mengingat kegiatan tambangnya sudah ekspansi hingga bawah tanah (underground). Selain itu Freeport pun berkewajiban membangun smelter (pemurnian mineral) di dalam negeri. Negosiasi dengan pemerintah sudah berlangsung sejak Februari 2017 lalu. Rencananya pada akhir April ini sudah tercapai kesepakatan detail terkait divestasi, peningkatan penerimaan negara, perpanjangan operasi, dan pembangunan smelter.

Berdasarkan catatan, Freeport sudah mengajukan permohonan perpanjangan operasi sejak 2015 silam. Hal tersebut terungkap dalam surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang ditujukan kepada Chairman of the Board Freeport McMoran Inc James R Moffet. Dalam surat tertanggal 7 Oktober 2015 itu pun dijanjikan kepastian dalam aspek keuangan dan hukum bagi Freeport yang sejalan dengan isi kontrak yang saat ini berlaku.

Freeport bersedia melepas status Kontrak Karya (KK) dan beralih menjadi IUPK. Namun IUPK tersebut harus memberi kepastian hukum sebagaimana dalam KK. Oleh sebab itu perundingan dilakukan. Perubahan status IUPK seiring dengan kebijakan pemerintah yang melarang KK untuk ekspor mineral olahan (konsentrat) sejak Januari 2017 lalu. Hanya pemegang IUPK yang diizinkan ekspor konsentrat hingga 2022. Hingga kini, tercatat sudah ada satu pemegang KK yang beralih menjadi IUPK tanpa proses negosiasi panjang yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Amman sebelumnya bernama PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Perusahaan tambang ini berbasis di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Sumber – http://www.beritasatu.com

NULLPemerintah kembali mengubah kebijakan terkait harga bahan bakar minyak (BBM). Kali ini pemerintah membuat kebijakan agar kenaikan harga BBM umum harus mendapat persetujuan pemerintah.

“Untuk sekarang dikatakan harus mendapatkan izin dari pemerintah,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Senin (9/4).

“Menyangkut bahan bakar jenis BBM umum (JBU) ya, pertalite, pertamax, dan lain-lainya, maka arahan Bapak Presiden mengenai kenaikan harga, harus mempertimbangkan inflasi ke depannya. Pemerintah sangat concern dengan laju inflasi kalau terjadi kenaikan harga BBM jenis pertalite, pertamax, dan pertamax turbo,” jelas Arcandra.

Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Susyanto menambahkan nantinya akan ada revisi Peraturan Menteri ESDM untuk mengakomodir kebijakan pemerintah tersebut. Dalam permen tersebut akan diatur agar badan usaha penyalur BBM wajib meminta izin kepada pemerintah sebelum menaikan harga BBM.

“Karena memang sesuai keputusan MK, pemerintah harus tahu persis, makanya permennya harus diubah. Kalau setiap ada kenaikan yang tadi Pak Wamen sampaikan, maka wajib disetujui pemerintah,” ujar Susyanto.

Selain itu, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, pemerintah juga akan menghapus margin batas bawah sebesar 5% yang selama ini diatur oleh pemerintah. “Sebelumnya kami mengatur margin batas bawah 5% batas dan batas atas 10%. Batas bawah kkami lepas, hanya high selling saja yang 10%,” imbuh Ego.

Lebih lanjut Arcandra bilang kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk Pertamina selaku BUMN, tetapi juga seluruh badan usaha penyalur BBM. “Berlaku untuk seluruh penyalur, termasuk Shell, AKR, Total, Vivo,” kata Arcandra.

Namun khusus untuk BBM jenis avtur dan industri tidak berlaku kebijakan ini. “Menyangkut kenaikan JBU, avtur dan Industri tidak masuk,” tegas Arcandra.

Dengan adanya kebijkan ini, Arcandra berjanji pemerintah akan segera melakukan sosialisasi. sehingga tidak ada jeda waktu antara revisi Permen dengan permintaan perizinan kenaikan harga.

“Sebelum permen itu diundangkan semoga secepatnya, maka akan kami sosialisasikan sehingga tidak ada gap waktu antara Permen diterbitkan dan yang terjadi di pasar. Sebelum permen diterbitkan kami lakukan sosialisasi,” ujar Arcandra.

Sumber – http://industri.kontan.co.id

PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya

Diklat dan Konsultasi SMKP Minerba

PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya

Manado, 26-29 Maret 2018

Skema Holding BUMN Pertambangan

JAKARTA. Sinergi perusahaan holding BUMN industri pertambangan mulai menggeliat. Perusahaan tambang di bawah naungan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) itu segera melaksanakan aksi korporasinya dalam waktu dekat. Tentunya, dengan saling melengkapi satu sama lain.

Misalnya, PT Aneka Tambang tbk (ANTM) pada April bulan depan akan menyelesaikan fase bankable feasibility study dalam pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) grade alumina (SGA) di mana 30% akan dimiliki Antam, 40% Inalum dan 30% perusahaan asal China yaitu Chalco.

“Bankable feasibility study-nya selesai April 2018 ini,” terang Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo kepada Kontan.co.id, Minggu (1/4).

Tidak hanya dengan Inalum, Antam juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dibantu oleh PT Bukit Asam tbk (PTBA) di Halmahera Timur (Haltim) di mana untuk kepemilikan 30% dipegang Antam dan 70% dikuasai oleh PTBA. Dan, juga untuk pasokan batubaranya akan disuplai dari tambang milik PTBA.

Sementara aksi korporasi lain Antam akan membangun sendiri pabrik feronikel di Haltim yang saat ini konstruksinya sudah mencapai 50%. “Dari seluruh proyek sinergi antar BUMN Holding Industri Pertambangan itu nilai investasinya kurang lebih US$ 700 juta,” tandasnya.

Sekretaris Perusahaan Induk Holding BUMN Industri Pertambangan, Inalum, Ricky Gunawan mengatakan untuk sinergi antar anggota holding itu selanjutnya akan ada kesepakatan Joint Venture Agreement (JVA) dengan mitra usaha melalui anak usaha holding.

“Rencana sinergi itu lagi dimatangkan dan wee progress,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (1/4).

Seperti diketahui juga, sebelumnya Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin dalam peresmian Holding Industri Pertambangan ini juga mengatakan dalam bersinergi dengan anggota holding akan ada penggunaan kantor bersama milik PT Timah tbk (TINS) yang berada di London. Itu sebagai penjajakan aneka produk baik, timah, batubara maupun nikel dan emas.

Ricky bilang, rencana itu terus berjalan. “Dirut Holding (Budi Gunadi Sadiki) saat ini sudah membentuk beberapa pokja yang menjajaki segala bentuk sinergi di Holding Industri Pertambangan,” tandasnya.

Sementara Arie Prabowo Ariotedjo bilang, rencananya pada Juni 2018 ini kantor pemasaran bersama itu akan segera diresmikan.

Sekretaris Perusahaan TINS, Amin Haris menambahkan, dalam sinergi ini sudah dilakukan penndatanganan kerja sama di bidang eksplorasi yang akan dilakukan oleh seluruh anggota Holding Industri Pertambangan.

“Ekplorasi semua tambang mineral. Kita eksplorasi untuk semua ya, jadi kerja sama ini dalam bentuk kerja sama SDM, jasa konsultasi dan lainnya. Jadi semua dilakukan continue, baik timah, batubara nikel dan sebagainya,” pungkasnya kepada Kontan.co.id

Sumber – http://industri.kontan.co.id/

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023 Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menyelenggarakan Rangkaian Acara 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023. Rangkaian acara terdiri »

Pembelajaran dan Antisipasi Kejadian Longsor Tambang di Inner Mongolia China dan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara

R E M I N D E R Assalamualaikum Wr Wb, Salam sejahtera & Salam Sehat untuk kita semua Yang kami Banggakan Para Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO)diSeluruh »

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022 Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo/IMSA)menggelar Indonesia Mining Services Awards 2022 di Pullman Bali »

TEMBAGAPURA/25/11-MENYATAKAN KANDNGAN BAHAN TAMBANG. Sebuah bongkahan pertambangan milim PT Freeport Indonesia di Grassberg, Tembagapura, Timika, Papua, Minggu (25/11). Berdasarkan kontrak kerja saat ini, pemerintah mendapat royalti dari PT Freeport Indonesia tembaga empat persen, emas 3,75 persen, perak 3,25 persen. Dari royalti tersebut pemerintah menyatakan Indonesia harus ditigkatkan royaltinya dari kontrak saat ini. KONTAN/Fransiskus Simbolon/25/11/2012

Mendekati tenggat waktu yang diinginkan Presiden Joko Widodo atas divestasi saham PT Freeport Indonesia harus selesai April 2018, teka-teki harga pembelian hak partisipasi participating interest (PI) 40% Rio Tinto oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mulai terbuka.

Sumber KONTAN yang mengetahui perundingan harga antara Inalum dan Rio Tinto menyebut, harga pembelian hak partisipasi perusahaan itu di kisaran US$ 2 miliar. Harga itu merujuk Peraturan Menteri ESDM No 27/2013 tentang Tata Cara dan Penetapan Harga Divestasi Saham.

Di aturan itu, penerapan harga saham divestasi harus menggunakan replacement cost atau harga yang memperhitungkan biaya pengganti atas investasi dari tahap eksplorasi sampai divestasi.

Berpatokan itu, tim negosiasi menggunakan harga divestasi 10,64% saham Freeport Indonesia tahun 2016. “Harga 10,64% saham Freeport itu memperhitungkan replacement cost yakni sekitar US$ 630 juta,” ujar sumber KONTAN itu. (Ini sekaligus merevisi tulisan KONTAN 21 Maret bahwa US$ 550 juta bukan harga 40% PI Rio Tinto).

Dengan hitungan itu, harga 40% hak partisipasi Rio Tinto empat kali dari saham Freeport atau US$ 2,43 miliar.

Jika nego lancar, Inalum akan mengonversi PI itu menjadi 40% saham di Freeport Indonesia. Lalu, Freeport Mc Moran akan menerbitkan rights issue. Efeknya saham Inalum di Freeport Indonesia yang saat ini mencapai 9,36% akan terdilusi menjadi 5,4%. Adapun saham Freeport Mc Moran dari 90,36% menjadi 54,6%.

Agar Inalum menjadi mayoritas yakni 51%, Freeport Mc Moran akan menjual 5,6% sahamnya di Freeport Indonesia ke Inalum. “Patokan harganya sama denganreplacement cost,” ujarnya.

Sayang, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono enggan menjawab informasi KONTAN itu, “Itu ranah Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Inalum,” ujar dia pada KONTAN, Kamis (22/3).

Pun Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno. “Tanyakan ke Inalum, ketua timnya Pak Dirut,” ujarnya.

Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin memilih berahasia. “Ya, belum boleh tahu dong,” ujar Budi kepada KONTAN.

Yang pasti, Inalum siap akuisisi 40% PI Rio Tinto. “Untuk pendanaan tak masalah.Cash flow Inalum US$ 700 juta, PTBA,” tandas Budi.

Hanya, menurut sumber KONTAN, Inalum masih menawar harga 40% PI itu maksimal US$ 2 miliar. Holding tambang ini harus melihat pula audit BPK atas pencemaran lingkungan yang dilakukan Freeport Indonesia.

Sumber – http://industri.kontan.co.id/

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023 Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menyelenggarakan Rangkaian Acara 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023. Rangkaian acara terdiri »

Pembelajaran dan Antisipasi Kejadian Longsor Tambang di Inner Mongolia China dan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara

R E M I N D E R Assalamualaikum Wr Wb, Salam sejahtera & Salam Sehat untuk kita semua Yang kami Banggakan Para Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO)diSeluruh »

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022 Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo/IMSA)menggelar Indonesia Mining Services Awards 2022 di Pullman Bali »

tane.hadiyantono-- PT Indo Tambangraya Megah Tbk

Tahun 2018, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menganggarkan total capital expenditure atau belanja modal sebanyak US$ 107,1 juta. Sebanyak US$ 40 juta di antaranya dianggarkan untuk anak usahanya, PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST).

TRUST merupakan anak usaha ITMG yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan. Tahun 2017, realisasi capex ITMG hanya sebesar US$ 49,6 juta. Nilai tersebut dialokasikan untuk infrastruktur di Kluster Melak dan pembelian peralatan untuk TRUST.

Melalui belanja modal tahun 2018, TRUST diharapkan dapat menambah armada sehingga meningkatkan jumlah produksi.

“Diharapkan kapasitas produksi TRUST bisa mencapai 40 juta BCM tahun ini,” ungkap Direktur Keuangan dan Hubungan Investor Yulius Gozali usai Rapat Umum Pemegang Saham, Jumat (23/3).

Ia kemudian menambahkan, saat ini kontribusi TRUST terhadap total pendapatan masih sekitar 10%. “Ya inginnya bisa meningkat menjadi 20-25%,” tambah Yulius.

Sumber – http://industri.kontan.co.id/

 

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023 Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menyelenggarakan Rangkaian Acara 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023. Rangkaian acara terdiri »

Pembelajaran dan Antisipasi Kejadian Longsor Tambang di Inner Mongolia China dan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara

R E M I N D E R Assalamualaikum Wr Wb, Salam sejahtera & Salam Sehat untuk kita semua Yang kami Banggakan Para Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO)diSeluruh »

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022 Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo/IMSA)menggelar Indonesia Mining Services Awards 2022 di Pullman Bali »

Setoran minerba ke negara akan turun 30%JAKARTA. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sub sektor mineral dan batubara (minerba) dipastikan menurun 30%. Penyebabnya adalah penerapan harga batubara dalam negeri alias domestic market obligation (DMO) sebesar US$ 70 per ton untuk pembangkit listrik.

Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jonson Pakpahan menjelaskan, penetapan harga batubara DMO untuk pembangkit ini berdampak sensitif terhadap PNBP sub-sektor minerba. Oleh karena itu, Senin (12/3), dia akan membahas penurunan pendapatan negara itu dengan Kementerian Keuangan.

Maklum, penurunan sekitar 30%. “Ini kita pelajari sensitivitas terhadap harga batubara acuan (HBA). Karena bisa menjadi double effect,” kata Jonson kepada KONTAN, Minggu (11/3).

Yang dimaksud double effect, adalah dengan dipatoknya harga batubara dalam negeri menjadi US$ 70 per ton, akan berpengaruh juga terhadap harga pasar internasional. “Memang 30% untuk DMO saja. Tapi, pengaruh DMO ini kan bisa menurunkan HBA juga, sehingga efeknya, penerimaan negara menjadi lebih buruk,” papar Jonson.

Tahun ini, Kementerian ESDM menargetkan penerimaan negara sub-sektor minerba sebesar Rp 32 triliun. Sementara, realisasi PNBP tahun lalu sebesar Rp 40,6 triliun, dari target Rp 32 triliun. “Meskipun penurunan PNBP 30%, dari perhitungan kasar masih surplus. Tapi untuk melebihi target seperti tahun kemarin berat,” imbuhnya. Jonson menekankan akan terus mengoptimalkan perusahaan pertambangan, baik mineral ataupun batubara sebagai upaya pencapaian target PNBP tahun ini.

Salah satu penyumbang batubara dalam negeri terbesar ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah PT Adaro Energy Tbk. Perusahaan ini berharap, regulasi di industri batubara dapat membuat perusahaan-perusahaan nasional eksis dan memberikan kontribusi. “Di 2017 kontribusi Adaro sebesar US$ 774 juta,” kata Head Corporate Comunication Adaro, Febriati Nadira. Rinciannya, US$ 346 juta royalti dan US$ 428 juta dalam bentuk pajak.

Dengan penerapan patokan harga batubara DMO, berdampak terhadap kontribusi kepada negara dan cadangan batubara untuk ketahanan energi nasional. “Namun Adaro senantiasa patuh terhadap aturan yang berlaku. Termasuk aturan Menteri ESDM tentang penetapan harga batubara DMO ini,” ujarnya.

Sumber – https://industri.kontan.co.id

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023 Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menyelenggarakan Rangkaian Acara 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023. Rangkaian acara terdiri »

Pembelajaran dan Antisipasi Kejadian Longsor Tambang di Inner Mongolia China dan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara

R E M I N D E R Assalamualaikum Wr Wb, Salam sejahtera & Salam Sehat untuk kita semua Yang kami Banggakan Para Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO)diSeluruh »

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022 Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo/IMSA)menggelar Indonesia Mining Services Awards 2022 di Pullman Bali »

Tahun Ini Tambahan Pembangkit Listrik Beroperasi 3.280 MWPT PLN (Persero) menargetkan tahun ini pembangkit listrik tambahan yang dapat beroperasi komersil (commercial operation date/COD) sebanyak 3.280 Megawatt (MW). Dari penambahan itu total pembangkit yang akan beroperasi pada tahun ini sekitar 6.000 MW.

Direktur Utama PT PLN (Persero) mengatakan, target tersebut masuk dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018. Dengan beroperasinya pembangkit itu menambah pasokan listrik yang ada.

“3.280 MW tambahan pembangkit. Dari dua tahun lalu, sampai dengan tahun ini 6.000 MW,” kata Sofyan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa, 6 Maret 2018.

Sementara pada 2019 karena tidak memungkinkan program 35 ribu MW tercapai, Sofyan menyebut hanya bisa mengoperasikan pembangkit sekitar 10 sampai 12 ribu MW dan 8.000 MW dari program reguler.

Namun jika pertumbuhan ekonomi melesat, Sofyan menambahkan, pembangunan pembangkit akan dipercepat lagi karena pertumbuhan pembangkit 1,5 kali dari pertumbuhan ekonomi nasional.

“(Sampai 2019) Mungkin 10-12 ribu MW dan yang reguler 8 ribu. Total 20 ribu. Kalo pertumbuhan ekonomi cantik tahun ini ya kita buru,” ujar dia.

Seperti diketahui data ESDM per Desember 2017 menjabarkan progres pembangunan 35 ribu MW terus berjalan dengan COD 1.362 MW, proyek yang sampai tahap konstruksi sebanyak 17.116 MW. Lalu yang sudah sampai tahap PPA 12.639 MW, pengadaan sebanyak 3.364 MW dan perencanaan 1.245 MW.

 

Sumber – http://ekonomi.metrotvnews.com

 

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023 Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menyelenggarakan Rangkaian Acara 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023. Rangkaian acara terdiri »

Pembelajaran dan Antisipasi Kejadian Longsor Tambang di Inner Mongolia China dan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara

R E M I N D E R Assalamualaikum Wr Wb, Salam sejahtera & Salam Sehat untuk kita semua Yang kami Banggakan Para Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO)diSeluruh »

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022 Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo/IMSA)menggelar Indonesia Mining Services Awards 2022 di Pullman Bali »

Wakil direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia (kiri) berbicara saat diskusi Pemanfaatan Batu Bara kalori Rendah untuk pembangkit Mulut Tambang bersama Head Business Develovment PT Pendopo Energi Batu Bara Bambang Triharyono (kedua kiri) dan Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa (kanan) di Jakarta (26/8). Dalam diskusi ini juga dipaparkan tentang hasil studi dari pemerintah Sumatera Selatan dan Universitas Sriwijaya bahwa batubara yang tepat untuk dimanfaatkan menjadi pembangkit mulut tambang adalah batu bara yang memiliki nilai kalori dibawah 3000 kcal. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/26/08/2014

Rencana pemerintah menetapkan penjualan batubara untuk kepentingan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) berpotensi mematikan pelaku industri batubara.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan distorsi harga jual batubara dapat mempengaruhi harga ekspor nantinya.

“Kalau ada perbedaan harga, dikhawatirkan negara pembeli bisa melakukan penekanan untuk menawar harga juga ke kami,” ucap Hendra, Selasa (6/3). 

Ia menilai, jika harga ekspor batubara ikut berubah maka penerimaan negara juga ikut berubah.

Catatan saja, penetapan DMO merupakan tindak lanjut dari keluhan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir terkait tingginya harga batubara untuk kebutuhan listrik.

PLN mengusulkan harga DMO sekitar US$ 60-US$ 70per metrik ton. Meskipun hingga saat ini, pemerintah belum juga menetapkan harga DMO.

Namun, Hendra menilai harga yang diusulkan PLN tersebut jauh di bawah harga pasar. 

Lebih jauh, Hendra juga berharap pemerintah memperhitungkan risiko jangka panjangnya, khususnya cadangan batubara. Jika harga yang ditetapkan terlalu rendah, maka dapat menurunkan eksplorasi sumber daya batubara baru.

“Kemarin kami mengusulkan di angka US$ 85, karena menurut kami itu ideal mengingat harga batubara yang fluktuatif,” tambah Hendra.

Hendra menegaskan, pada dasarnya, industri batubara ingin membantu PLN. Hanya saja, ia berharap agar ketetapan DMO ini tidak semata-mata untuk kepentingan PLN.

Sumber – www.industri.kontan.co.id

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023

1st INDONESIAN MINING SAFETY SUMMIT 2023 Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menyelenggarakan Rangkaian Acara 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023. Rangkaian acara terdiri »

Pembelajaran dan Antisipasi Kejadian Longsor Tambang di Inner Mongolia China dan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara

R E M I N D E R Assalamualaikum Wr Wb, Salam sejahtera & Salam Sehat untuk kita semua Yang kami Banggakan Para Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO)diSeluruh »

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022

Ini Daftar Perusahaan Peraih Penghargaan Indonesia Mining Services Awards 2022 Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo/IMSA)menggelar Indonesia Mining Services Awards 2022 di Pullman Bali »