Produsen batubara gelar akuisisi pertambangan

Sejumlah alat berat beroperasi dikawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Minggu (8/4). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/18.Para produsen batubara tampaknya tak peduli dengan tidak stabilnya harga batubara tahun ini. Mereka masih terus melancarkan aksi korporasi dengan melakukan akuisisi lahan-lahan tambang batubara. Seperti diketahui, harga batubara pada kuartal I-2018 pernah melesat sampai US$ 100,86 per ton.

Salah satu perusahaan yang gencar melancarkan akuisisi adalah anak usaha Sinarmas Group, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Perusahaan ini pada akhir Mei ini segera merampungkan akuisisi PT Barasentosa Lestari.

Presiden Direktur GEMS, Bonifasius mengungkapkan, kegiatan akuisisi tidak hanya melihat dari kecenderungan harga batubara. Nilai yang bisa diperoleh oleh perusahaan dalam akuisisi adalah kegiatan jangka panjang. “Jadi tidak bisa semata-mata di lihat short term, tapi harus melihat secara jangka panjang,” kata Bonifasius kepada Kontan.co.id, Rabu (16/5).

Ia menilai, harga batubara dalam jangka panjang akan kembali naik berdasarkan kelangkaan produksi batubara. Maka dari itu, kegiatan akuisisi lahan tambang perusahaan pertambangan pada tahun ini merupakan langkah yang tepat. “Jadi akuisisi ini, in the long run pasti memberikan value added,” ungkapnya.

Cadangan batubara yang diketahui pada Barasentosa Lestari mencapai 200 juta ton dengan kalori berkisar 4.500 kilokalori (kcal) per kg-5.000 kcal per Kg. GEMS menyiapkan nilai akuisisi sekitar US$ 65 juta.

Sumber pendanaan sendiri berasal dari cash flow internal. “Perseroan pada akhir maret 2018, mencatatkan cash bank position sebesar US$ 197 juta,” tandasnya.

Selain GEMS, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) bersama EMR Capital, perusahaan pengelola private equity asal Australia, telah meneken perjanjian mengikat untuk mengakuisisi 80% saham Rio Tinto di tambang batubara kokas Kestrel. Nilai total konsiderasi transaksi tersebut sebesar US$ 2,25 miliar.

Head Corporate Communication ADRO Febriati Nadira bilang, pihaknya melaksanakan rencana strategis agar tumbuh secara anorganik dengan menyelesaikan akuisisi tambang batubara Kestrel dari Rio Tinto. Langkah ini menandai usaha pertama yang berhasil di luar Indonesia.

Kegiatan akuisisi ini, kata Ira – panggilan Nadira- sebagai diversifikasi dan memperkuat bisnis inti penambangan batubara ADRO. Sehingga, bisnis penambangan batubara ADRO sekarang memiliki dua pilar. Yakni batubara termal yang cocok untuk pembangkit tenaga listrik dan batubara metalurgi, komponen penting dalam pembuatan baja.

Akuisisi ini memperkuat posisi Adaro di pasar batubara metalurgi. “Kami memiliki aspirasi bahwa ketika Indonesia menjadi negara industri, kami dilengkapi dengan salah satu kebutuhan dasar, batubara metalurgi, dan dapat memberikan dukungan penuh kami untuk kemajuan bangsa,” terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).

Sayang, ia belum ingin memberitahu dari mana dana dalam akuisisi ini. “Masih proses, nanti kalau sudah selesai akan di informasikan,” tandasnya.

PT ABM Investama Tbk (ABMM) juga terus berusaha merampungkan akuisisi. Saat ini, mereka mengincar sekitar 125 site pertambangan baru yang. Hanya saja sampai saat ini masih terbentur masalah harga yang belum cocok. Alhasil, proses akuisisi lahan masih dalam tahap negosiasi harga.

Direktur Keuangan ABMM Adrian Erlangga mengatakan, untuk mendukung pembelian akuisisi itu, pihaknya mendapatkan dukungan dari dua bank dengan kisaran nilai sekitar US$ 200 juta dan US$ 150 juta. Sementara dana dari kas internal US$ 150 juta. Sehingga totalnya mencapai US$ 500 juta. “Aktivitas akuisisi ini sangat intens, day to day target akuisisi bulan lalu. Tidak mudah, coalini lebih banyak cerita dari logistik kami hati-hati sekali,” tandasnya.

Sumber – https://industri.kontan.co.id

Lelang wilayah pertambangan belum sesuai ekspektasi pelaku usaha

Sejumlah pekerja melakukan peleburan biji nikel di Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sultra PT Aneka Tambang (ANTAM) di Kolaka, Sultra, Selasa (8/5). Realisasi penjualan feronikel tahun 2017 mencapai 21.812 ton dan pertumbuhan penjualan tahun 2018 ditarget sebesar 26 ribu ton. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/pd/18

Rencana pemerintah melaksanakan lelang 16 wilayah pertambangan belum berjalan mulus. Pasalnya, para pelaku usaha masih menganggap lelang wilayah pertambangan yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu masih tidak sesuai dengan ekspektasi.

Salah satu contohnya adalah, tidak diketahuinya cadangan tersimpan dari wilayah pertambangan itu. Harga Kompensasi Data Informasi (KDI) yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM No. 1805.K/30/MEM/2018 tentang Harga Kompensasi Data Informasi dan Informasi Penggunaan Lahan Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun 2018 juga masih terlalu tinggi.

Praktisi eksplorasi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Adi Maryono mengetahui bahwa saat inin pemerintah akan melaksanakan lelang. Namun ia bilang, meskipun peraturannya sudah ada, kegiatan itu masih terus didiskusikan baik dengan perusahaan pertambangan maupun dengan asosiasi.

“Dalam lelang ini, ekspektasi pemerintah tinggi. Sehingga industri (pertambangan) mengganggap ini tidak masuk (kriteria),” terangnya saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (16/5).

Ia bilang, memang saat ini kegiatan eksplorasi tambang baik batubara maupun mineral belum ada yang baru. Sehingga lelang wilayah pertambangan dibutuhkan.

Jadi ia menyarankan kepada pemerintah, supaya kegiatan lelang wilayah pertambangan ini tidak perlu membayar uang jaminan. Namun memberikan leluasa bagi para perusahaan pertambangan yang ikut lelang diberikan keleluasaan mengetahui berapa kapasitas dalam satu wilayah itu.

“Menurut saya dulu sistem bagus ada data didisplay orang bisa milih daerah. Orang bisa ngambil seberapa luasnya. Karena harus ada depth rent. Biarkan dia mengambil daerah secara terbuka tapi disitu ada tarif,” tandasnya.

Maka dari itu, usulan itu, kata Adi, menjadi salah satu gairah baru dalam eksplorasi pertambangan ditengah eksplorasi yang sedang berhenti. Pasalnya, Adi bilang, bahwa eksplorasi adalah privit center future. Sehingga, tanpa eksplorasi tidak ada sustainable kedepannya.

“Saat ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama bagaimana membangkitkan eksplorasi lagi. Saat ini kita tidak ada wilayah baru. Eksplorasi bisa jadi profit center,” tandasnya.
Senada dengan itu, perihal lelang wilayah pertambangan ini, Ekonom Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri mengatakan untuk menggairahkan eksplorasi baru, baiknya perusahaan yang ikut dalam lelang masuk terlebih dahulu tanpa dimintai uang jaminan diawal.

Sehingga, perusahaan pertambangan itu, bisa mempelajari satu wilayah konsesi pertambangan. “Yang mau masuk jangan dipalaki tinggi. Harusnya masuk dulu, kemudian dia pelajari,” ungkapnya.

Ia mengusulkan, apabila sudah diberikan keleluasaan untuk mengetahui jumlah cadangan, tapi tidak memperolehkan hasil dalam satu tahun. Maka pemerintah berhak memutuskan sesuatu.

“Jika ada tanda-tanda dia dapat, kemudian dia eksplotasi, kemudian dia land clearing, itu kan long term. enggak seperti membangun pabrik air mineral,” pungkasnya.

Asal tahu saja, dalam Kepmen itu, ditetapkan sebanyak 10 WIUP, dengan total nilai kompensasi datanya mencapai Rp 1,76 triliun. Sementara untuk enam WIUPK, dengan nilai kompensasi datanya mencapai Rp 2,33 triliun.

Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengatakan, berkenaan uang jaminan lelang melalui Kompensasi Data Informasi yang dijabarkan dalam Kepmen ESDM itu, tentunya untuk perusahaan tambang yang memiliki modal.

“Bagi perusahaan nasional yang modalnya pas-pasan tentunya kurang mampu membayar. Namun pengusahaan tambang memang butuh modal besar. Kecuali dapat dukungan pemerintah dari segi finansial,” ungkapnya.

Hanya saja ia menilai, data cadangan WIUP maupun WIUPK ekplorasi masih minim. Sehingga ia mengganggap kegiatan eksplorasi pertambangan masih gambling dan belum tentu cadangannya itu ada.

“Keberhasilan eksplorasi secara umum di bawah 10% untuk wilayah baru,” tandasnya.

Sumber – https://industri.kontan.co.id

PT DNX Indonesia

Pelatihan Safety Leadership

PT DNX Indonesia

Balikpapan, 1 May 2018

PT Kideco Jaya Agung

Seminar Peran Kunci Eksekutif dalam Penerapan SMKP Minerba

PT Kideco Jaya Agung

Batukajang, 15 Februari 2018

PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya

Diklat dan Konsultasi SMKP Minerba

PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya

Manado, 26-29 Maret 2018

PT SUMBAWA TIMUR MINING

PELATIHAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

PT SUMBAWA TIMUR MINING

Sumbawa, 25-26 Februari 2018

PT Bayan Resources Tbk

Seminar Peran Kunci Eksekutif dalam Penerapan SMKP Minerba

PT Bayan Resources Tbk

Balikpapan, 27 Februari 2018

PT Merdeka Copper Gold Tbk & PT Merdeka Battery

Risk & Opportunity Management »

PT INDEXIM COALINDO

Pengujian Kompetensi Operator Dump Truck & Excavator PT INDEXIM COALINDO Kaliorang, 11-22 Januari 2023 »

PT INDOMINCO MANDIRI

Banpu Heart Safety Culture Workshop PT Indominco Mandiri Bontang, 26 September – 19 Nopember 2022 »

PT TATAMULIA NUSANTARA INDAH – Denpasar

SAFETY LEADERSHIP TRAINING UNTUK SITE MANAJEMEN PT TATAMULIA NUSANTARA INDAH Denpasar, 26 Januari 2023 »

 

 

Freeport Hentikan Operasional Tambang Grasberg Mulai 2019Manajemen PT Freeport Indonesia akan menutup operasional tambang emas terbuka di Grasberg, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Dengan penutupan ini produksi perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu akan berkurang drastis mulai tahun depan.

EVP Sustainable Development PT Freeport Indonesia Sony Prasetyo, mengatakan produksi Freeport pada 2019 akan berkurang sebanyak 80 ribu ton per hari dari yang sebelumnya bisa mencapai 200-an ribu ton per harinya. “Ini kondisi teknis, tambang terbuka di Grassberg sudah mau tutup. 2019 diperkirakan berhenti, sekarang sudah tidak bisa lagi dieksploitasi. Satu-satunya jalan yaitu kita eksploitasi dari bawah atau under ground,” kata Sony di Timika, Senin (16/4).

Sementara itu, kata Sony, eksploitasi di bawah tanah belum siap sebab masih ada yang harus diselesaikan, diantaranya adalah perizinan pertambangannya. Kendati demikian, jikalau pemerintah memberikan izin eksploitasi, tambang bawah tanah, maka belum bisa maksimal sampai 2021 atau 2023.

“Jadi ini masalah wajar karena ini berkaitan dengan aturan dan jelas berdampak pada produksi sebab tambang terbuka mulai berkurang sedangkan under ground belum maksimal, untuk itu butuh waktu,” ujarnya.

Dengan situasi tersebut, Sony mengakui akan berdampak pada beberapa hal terkait seperti pendapatan termasuk dukungan dana kemitraan ke LPMAK. “Untuk itu saya ingatkan LPMAK untuk bisa bersiap-siap mulai tahun 2019 mereka harus efisien gunakan dana yang ada. Program jangan muluk-muluk,” ujarnya.

Selain itu, ketika ditanya terkait adanya kemungkinan efisiensi karyawan, kata Sony, hal tersebut tidak mudah. Ia mengakui belum melihat kemungkinan itu terjadi sebab karyawan bagi Freeport adalah aset yang berharga.

“Saya belum melihat itu. Bagi perusahaan ini, karyawan adalah aset yang berharga jadi tidak akan mudah. Itu wajar aja dalam bagaimana efisiensi dalam bisnis tapi sekali lagi yang saya sampaikan adalah bahwa tidak akan mudah apalagi sampai PHK. Mungkin itu jauh,” katanya.

Untuk itu, ia berharap agar pemerintah dan tim perundingan PT Freeport tidak terlalu lama memutuskan sejumlah persoalan terkait sebab jika tidak maka jangan sampai berdampak pada karyawan, keluarga dan masyarakat.

Sumber – http://republika.co.id

NULLAkibat Tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjatuhkan sanksi terhadap PT Pertamina (Persero). Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan KLHK menjatuhkan sanksi adminsitrasi kepada Pertamina untuk memperbaiki early warning system.

“Saksi adminitratif yaitu paksaan dari pemerintah untuk perbaiki sistemnya,” ujar Siti pada Senin (16/4).

Menurut Siti, sistem early warning system Pertamina masih lemah. Pasalnya ketika terjadi tumpahan minyak tidak ada bunyi alarm sehingga terjadi kebakaran di Teluk Balikpapan.

“Jadi kalau sistemnya baik maka tidak perlu tujuh jam tidak perlu sampai kebakar. Kalau sistemnya otomatis ketika terjadi perubahan, bunyi atau apa sehingga bisa ditangani,” jelas Siti.

Selain early warning system di Teluk Balikpapan, Siti juga meminta Pertamina memperbaiki sistem peringatan awal di tempat lain. Selain itu, Pertamina juga diminta untuk melakukan pemulihan daerah.

Pemulihan daerah bisa berlangsung selama enam hingga satu tahun. Pertamina juga diminta untuk mengganti rugi secara perdata. Lingkungan Teluk Balikpapan memang tercemar akibat kejadian kebocoran minyak tersebut.

Sumber – http://industri.kontan.co.id

 

TIMIKA,21/11-SIMULATOR ALAT BERAT. Sejumlah peserta mengikuti program pramagang dengan mengikuti simulaotr menggunakan alat berat di Institut Pertambangan Nemangkaw, Timika, Papua, Rabu (21/11). kebijakan affirmative action PT Freeport Indonesia ini diberikan khususnya kepada 7 suku di Papua, untuk membantu peserta mengembangkan pengetahuan dasar, keterampilan dan sikap yang disyaratkan untuk bisa masuk program pemagangan. KONTAN/FransiskusSimbolon/21/11/2012

Bagi Anda yang berminat untuk bekerja di PT Freeport Indonesia, ini saatnya. Pasalnya, perusahaan tambang asal Negeri Paman Sam ini tengah membuka lowongan pekerjaan baru. Tidak tanggung-tanggung, ada 15 lowongan yang ditawarkan.

Mengutip situs resminya http://ptfi.hbcareers.com, batas waktu pengiriman aplikasi untuk 23 posisi adalah 13 April 2018. Sedangkan batas waktu pengiriman aplikasi untuk satu posisi lainnya adalah 2 Juni 2018.

Posisi yang ditawarkan berasal dari latar pendidikan yang beragam. Beberapa di antaranya yakni ilmu pertanian/perikanan, teknik sipil, ilmu statistik, teknik lingkungan, teknik kimia, ilmu sosiologi, teknik arsitektur, perhotelan, metalurgi, ilmu komunikasi, hingga hubungan internasional.

Yang perlu dicatat, seluruh posisi ini akan ditempatkan di Tembagapura, Papua.

Adapun persyaratannya antara lain: pendidikan minimal D4 atau S1, IPK minimum 2,8 (bukan warga Papua) dan 2,5 (Papua) dari skala 4,0, tidak lebih dari dua tahun sejak kelulusan, memiliki pengalaman kerja terbatas (0-2 tahun), umur maksimum 30 tahun untuk warga Papua dan maksimum 26 tahun untuk warga bukan Papua, kemampuan bahasa Inggris yang baik, serta sehat jasmani dan rohani.

Jika tertarik, Anda bisa langsung melakukan pendaftaran online di situs resmi Freeport.

Sumber – http://industri.kontan.co.id