Apakah virus Covid-19 mati oleh antibiotik? Tidak.

Virus bukan makhluk hidup.  Virus itu suatu molekul protein (DNA) yang bagian luarnya tertutup lapisan atau selubung lemak pelindung.  Karena bukan makhluk hidup maka virus tidak bisa dibunuh. Tetapi akan membusuk atau terurai dengan sendirinya dan hilang oleh beberapa keadaan seperti temperatur, kelembaban, dan jenis bahan yang ditempeli.

Ketika memasuki tubuh melalui mulut, hidung atau mata, virus pernapasan Covid-19 akan menginfeksi sel hidung, tenggorokan dan paru-paru yang akan menjadi inangnya, dimana virus mulai menggandakan diri.  Ini alasannya mengapa penularan Covid-19 terjadi melalui droplet (percikan) cairan yang keluar dari hidung dan mulut.  Kita diminta menjaga jarak 1-2 meter dari orang lain, jarak terjauh percikan bersin atau batuk.   Kita juga diminta rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau antiseptik untuk mencegah virus masuk ke tubuh melalui tangan yang memegang benda tertempel virus, lalu tangan menyentuh wajah, mulut, hidung atau mata.

Begitu berada di dalam sel, virus COVID-19 ini menggadakan diri kelipatan 10 dan bisa menjadi 10.000 hanya dalam hitungan jam, dan menjadi jutaan dalam hitungan hari. Selanjutnya virus Covid-19 merusak dinding paru-paru, dengan melapisi dinding paru-paru seperti cat dinding yang menambah ketebalan permukaan dinding.  Inilah yang mengakibatkan sel-sel dinding paru-paru menjadi tebal dan menjadi sulit mentransfer oksigen, yang kemudian dirasakan sebagai sesak napas yang banyak berujung pada kematian.Kalahkan Covid dengan disiplin

Meski sulit dibunuh, virus ini tetap lemah. karena ia membutuhkan inang untuk bisa berkembang biak. Saat di luar inang, virus tidak aktif, tidak bisa melakukan reproduksi.

Karena berbentuk molekul yang bagian luarnya terlapisi selubung protein atau lemak, maka sebetulnya virus Covid-19 ini sangat rapuh.  Kita semua tahu lemak akan meleleh oleh suhu panas, lemak akan larut oleh sabun, detergen atau disinfektan.  Sehingga meski memiliki kemampuan menyebar dengan cepat, virus Covid-19 ini memiliki kelemahan mudah hancur dengan pelarut lemak seperti sabun dan detergen, yang orang awampun bisa melakukan.  Tidak perlu antibiotik.

Itulah alasan mengapa kita diminta untuk rajin-rajin mencuci tangan yang benar dengan sabun selama minimal 20 menit.  Kita diminta untuk mengepel lantai memakai cairan pembersih lantai, membersihkan peralatan dengan sabun, membersihkan hp, pegangan pintu, handel laci, remote control dsb dengan disinfektan.  Ketika terkena sabun atau disinfektan, virus akan larut, hancur, terurai dan tidak bisa menyebarlagi.

Ketika terjadi infeksi atau kemasukan virus, tubuh kita diciptakan Tuhan untuk memiliki pertahanan sendiri.  Pada hari ke-7, tubuh akan mulai memproduksi antibodi untuk melawan virus.  Produksi virus mencapai puncaknya pada hari ke-14.  Sedang masa inkubasi Covid-19 adalah 2-14 hari.  Sehingga di hari ke 14 setelah terinfeksi, akan nampak kita sebagai pemenang atau sebagai yang kalah.  Setelah memiliki antibodi, kita diharapkan sudah memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19.  Sekitar 97% menang.

KEDISIPLINAN kita menjauhi keramaian, tidak keluar rumah kalau tidak terpaksa, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun, makan sehat, minum vitamin, tidur cukup, yang akan menetapkan kita untuk keluar menjadi pemenang.

Ayo, tidak sulit mengalahkan virus Covid 19, asal kita DISIPLIN.  Ayo bisa.

Oleh Dwi Pudjiarso

Kalahkan Covid-19 dengan DISIPLIN dan PEDULI 10

Gaya hidup seperti apa yang Covid-19 tidak suka? Setelah kita ketahui bahwa virus Covid-19 itu adalah molekul yang bagian luarnya dilapisi selubung protein atau lemak, maka di bagian itulah kelemahan »

Kalahkan Covid-19 dengan DISIPLIN dan PEDULI 9

Apakah virus Covid-19 mati oleh antibiotik? Tidak. Virus bukan makhluk hidup.  Virus itu suatu molekul protein (DNA) yang bagian luarnya tertutup lapisan atau selubung lemak pelindung.  Karena bukan »

Kalahkan Covid-19 dengan DISIPLIN dan PEDULI 8

Sekarang bukan waktu yang tepat untuk ke Rumah Sakit. Benar sekali.  Saat ini bukan waktu yang tepat untuk ke Rumah Sakit, apapun alasannya. Kecuali DARURAT.  Mengapa? Agar fasilitas medis dan tenaga »

Berikan Komentar